Polusi Udara

Keluhkan Debu Tanah Merah Cemari Rumah, Warga Bojongsari Depok Kini Diserang Gatal-gatal dan Batuk

Seorang warga, Syifa, mengatakan bahwa polusi debu tanah merah tersebut sudah terjadi selama satu tahun terakhir.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dedy
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
POLUSI UDARA --- Usai dikeluhkan warga karena polusi udara, tanah merah di Bojongsari, Depok ditanami rumput dan bunga. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Ringkasan Berita:
  • Warga Curug, Bojongsari, Depok, mengeluhkan polusi debu tanah merah yang berterbangan dan mengotori permukiman serta mengganggu aktivitas belajar di SDN Curug 1.
  • Debu berasal dari lahan bekas galian yang dibiarkan kosong, menyebabkan warga mengalami gangguan kesehatan seperti gatal-gatal dan batuk.
  • Pemkot Depok merespons dengan menanami lahan tersebut menggunakan rumput untuk mengurangi debu yang beterbangan.
 
 
 

 

TRIBUNBEKASI.COM, BOJONGSARI --- Warga Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, mengeluhkan polusi debu tanah merah yang mencemari lingkungan permukiman mereka.

Debu itu berterbangan saat angin kencang dan mengotori halaman rumah, teras, hingga pakaian yang sedang dijemur.

Pencemaran debu tanah merah ini juga ramai diperbincangkan di media sosial.

Bahkan, siswa SDN Curug 1 Depok turut menyampaikan keluhan karena terganggu saat kegiatan belajar berlangsung.

Seorang warga, Syifa, mengatakan bahwa polusi debu tanah merah tersebut sudah terjadi selama satu tahun terakhir.

Kondisi itu membuat dirinya mengalami gatal-gatal akibat alergi serta batuk yang tak kunjung sembuh.

“Sebenarnya proyek itu sudah lama. Dulu di belakang SD ada kebun dan TPU. Setelah TPU dipindahkan, mereka mengeruk tanah tanpa ada pembangunan apa pun, sehingga dibiarkan jadi lahan kosong,” ujar Syifa, Jumat (22/11/2025).

Saat angin bertiup kencang, debu tanah merah langsung beterbangan dan masuk ke area rumah warga, membuat lantai rumah Syifa cepat kotor.

Kondisi tersebut mencapai puncaknya ketika para pedagang di sekitar lokasi memviralkan situasi itu agar mendapat perhatian pemerintah.

“Kalau jarak pastinya kurang tahu, tapi cuma terhalang tanah, jalan raya, dan para pedagang. Jadi kurang lebih jaraknya 20–30 meter,” ujarnya.

Syifa menyebutkan, sedikitnya 300 rumah terdampak polusi debu tersebut.

Menanggapi keluhan warga, Pemerintah Kota Depok telah menanami lahan kosong itu dengan rumput sebagai langkah awal untuk meminimalisasi debu agar tidak kembali berterbangan.

(Sumber : TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy/m38)

 

 
 

Sumber: Tribun depok
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved