Gunung Meletus
Tangisan Daniel saat Selamatkan Sisa Harta Usai Semeru Luluhlantakkan Dusunnya
Erupsi Gunung Semeru pada Rabu 19 November 2025 menyebabkan ratusan rumah rusak dan warga mengalami trauma setelah status meningkat ke level Awas.
Ringkasan Berita:
- Status Gunung Semeru dinaikkan menjadi Level IV Awas pada Rabu 19 November 2025 setelah erupsi kuat dan awan panas guguran.
- Ratusan rumah diperkirakan rusak berat termasuk milik warga Dusun Sumbersari yang luluh lantak tersapu awan panas.
- Ratusan warga mengungsi sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah meninjau langsung kondisi dan penanganan di lapangan.
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Suara retakan kayu dan bau hangus sisa awan panas masih tercium ketika matahari Kamis pagi menyapa Dusun Sumbersari, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Warga berjalan pelan di antara puing-puing rumah yang tinggal rangka, sambil sesekali berhenti untuk memastikan apakah ada barang yang masih bisa diselamatkan.
Sehari sebelumnya, Rabu 19 November 2025, Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik terkuat dalam beberapa bulan terakhir dan memaksa pihak berwenang menaikkan status menjadi Level IV atau Awas.
Baca juga: Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Keluarga Mengaku Janggal, Pertanyakan Peran AKBP B
Baca juga: Bestari Barus Tegaskan PSI Ogah Terima Budi Arie Jika Niat Bergabung, Ini Alasannya
Baca juga: Kemenkeu Buka Rekrutmen CPNS 2026, Ada Formasi SMA untuk 300 Orang
Awan panas guguran meluncur cepat hingga radius 14 kilometer. Sementara gempa letusan dan guguran lava pijar berlangsung beruntun dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi mencapai 18 menit.
Di Dusun Sumbersari, Daniel hanya bisa menahan napas panjang melihat rumahnya yang rata nyaris seluruhnya. Dinding-dinding jebol, perabotan hangus, dan lumpur tebal menutupi lantai rumah yang dulu ia bangun sedikit demi sedikit.
“Awan panas masuk sekitar sepuluh meter. Semua hancur. Saya cuma bisa selamatkan apa yang tersisa,” ujar Daniel dengan mata berkaca-kaca, Kamis 20 November 2025.
Di sekelilingnya, warga lain terlihat mengais perlahan di reruntuhan memakai tangan kosong atau alat seadanya. Sesekali mereka saling menyapa, sekadar memberikan kekuatan di tengah suasana yang sendu.
Meski belum ada data resmi jumlah rumah rusak, kondisi lapangan menunjukkan kerusakan masif. Diperkirakan ratusan rumah mengalami kerusakan berat hingga total.
Aktivitas relawan dan tim tanggap darurat terus berlangsung untuk membantu evakuasi barang, membersihkan material vulkanik, dan memastikan tidak ada warga tertinggal.
Di Kecamatan Candipuro, puluhan warga memilih mengungsi ke Balai Desa Penanggal karena takut dan trauma. Kepala Desa Penanggal, Cik Ono, menyebut pengungsi datang pada Rabu sore ketika awan panas masih terlihat jelas dari kejauhan.
“Terdapat empat puluh orang mengungsi. Kondisi mereka baik-baik saja, hanya takut karena daerahnya terancam,” kata Cik Ono.
Sebagian pengungsi kembali ke rumah Rabu malam setelah situasi dinilai lebih aman. Namun rasa waswas masih menyelimuti warga.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke sejumlah titik terdampak. Mulai dari SDN 4 Supiturang yang menjadi lokasi pengungsian, Desa Sumbersari yang mengalami kerusakan paling parah, hingga Jembatan Gladak Perak.
Meski erupsi terhenti, Khofifah menegaskan status Awas tetap diberlakukan untuk memastikan kesiapsiagaan tetap maksimal.
“Kita pastikan warga aman. Tim kesehatan sudah turun karena beberapa pengungsi mengalami tensi naik dan dugaan ISPA,” ujar Khofifah.
| Naik Status Jadi Awas, Gunung Semeru Erupsi 2.802 Kali Sepanjang Tahun 2025 |
|
|---|
| Awan Panas Semeru Menyembur Setinggi 5.676 MDPL dan Sejauh 7 Km, BPBD Beberkan Imbauan Darurat |
|
|---|
| Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores NTT Meletus Senin Dini Hari, Tinggi Kolom Mencapai 8 Km |
|
|---|
| Gunung Lewotobi di NTT Meletus, Disertai Dentuman yang Terdengar Hingga Jarak 50 Km |
|
|---|
