Kasus Penipuan

Ngaku Petugas Dukcapil, Dua Pria Tipu Lansia Ciracas hingga Raib Rp 200 Ribu

Lansia di Ciracas ditipu oknum yang mengaku petugas Dukcapil hingga kehilangan uang Rp 200 ribu saat urus pindah domisili.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Miftahul Munir
PENIPUAN DUKCAPIL - Seorang lansia berinisial PS menjadi korban penipuan setelah dihubungi pelaku yang mengaku petugas Dukcapil Jakarta Timur. Foto diambil di Ciracas, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Lansia berinisial PS ditipu dua pria yang mengaku petugas Dukcapil Jakarta Timur.
  • Pelaku meminta data pribadi hingga ID perbankan dan menguras saldo korban Rp 231 ribu.
  • Dukcapil DKI memastikan pelaku bukan pegawai dan mengimbau masyarakat lebih waspada.


TRIBUNBEKASI.COM, CIRACAS - Seorang pria lanjut usia berinisial PS menjadi korban penipuan setelah mendapat telepon dari dua pria yang mengaku sebagai petugas Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Timur pada Kamis (20/11/2025).

PS yang saat itu baru saja menyelesaikan proses pindah domisili dari Kecamatan Makasar menuju Kota Tangerang mengira telepon tersebut terkait kelengkapan administrasi.

Ia pertama kali dihubungi seseorang yang memperkenalkan diri sebagai Daniel Syahputra, pria yang disebut mengenakan seragam cokelat dan peci hitam.

Baca juga: Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Keluarga Mengaku Janggal, Pertanyakan Peran AKBP B

Baca juga: Bestari Barus Tegaskan PSI Ogah Terima Budi Arie Jika Niat Bergabung, Ini Alasannya

Baca juga: Kemenkeu Buka Rekrutmen CPNS 2026, Ada Formasi SMA untuk 300 Orang

Tak berselang lama, nomor lain menghubunginya melalui pesan WhatsApp.

Kali ini pelaku mengaku bernama Benny Heryanto dan memakai kemeja batik Korpri dalam foto profilnya.

Tanpa curiga, PS yang sudah berusia 68 tahun mengikuti instruksi pelaku.

Ia diminta mengirimkan sejumlah data pribadi, termasuk identitas perbankan, dengan alasan ada berkas yang belum lengkap dan perlu dibantu melalui proses daring.

Beberapa menit setelah itu, PS menerima notifikasi email terkait transaksi keluar dari rekeningnya.

Saldo miliknya berkurang Rp 231.000 dan ditransfer ke rekening atas nama Edi Jhon.

Merespons kasus ini, Kepala Seksi Data, Informasi dan Pengawasan Dinas Dukcapil DKI, Angga menegaskan bahwa dua pria tersebut bukan pegawai resmi Dukcapil.

Ia menduga kuat keduanya melakukan penipuan dengan memanfaatkan momentum warga yang sedang mengurus administrasi kependudukan.

Angga mengimbau warga agar selalu mengecek kebenaran identitas petugas ketika menerima telepon yang mengatasnamakan Dukcapil.

Ia menyarankan masyarakat langsung mendatangi kantor Dukcapil jika ada permintaan data pribadi yang mencurigakan.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved