Berita Nasional
Tinggal Dekat dengan Prabowo hingga SBY, 14.000 Warga Bogor Masih Hidup di Rumah Tidak Layak Huni
Kabupaten Bogor tercatat memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di Indonesia dan lebih dari 14 ribu unit rumah masih berstatus rutilahu.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Mohamad Yusuf
Ringkasan Berita:
- Kabupaten Bogor memiliki penduduk miskin terbanyak di Indonesia menurut BPS.
- Lebih dari 14 ribu rumah warga masih berstatus rutilahu.
- Pemerintah pusat dan daerah berkomitmen menuntaskan rutilahu hingga 2027–2028.
TRIBUNBEKASI.COM, CIBINONG - Kabupaten Bogor kembali menjadi sorotan setelah data Badan Pusat Statistik memaparkan jumlah penduduk miskin di wilayah itu menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Situasi ini terungkap dalam rapat kerja antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dengan Komisi V DPR RI pada Rabu (19/11/2025) di Senayan, Jakarta Pusat.
Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan Kabupaten Bogor tercatat memiliki 401,86 ribu jiwa penduduk miskin.
Ia meminta data lengkap BPS ditampilkan dalam rapat agar penanganan kemiskinan dan perumahan layak huni bisa dilakukan secara tepat sasaran.
Baca juga: Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Keluarga Mengaku Janggal, Pertanyakan Peran AKBP B
Baca juga: Bestari Barus Tegaskan PSI Ogah Terima Budi Arie Jika Niat Bergabung, Ini Alasannya
Baca juga: Kemenkeu Buka Rekrutmen CPNS 2026, Ada Formasi SMA untuk 300 Orang
“Tolong ditampilkan mulai dari yang paling miskin. Dari 100 kabupaten kota dengan jumlah penduduk miskin terbesar, yang paling tinggi Kabupaten Bogor, 401,86 ribu jiwa,” ujar Maruarar.
Di hadapan anggota DPR, Ara juga menyinggung fakta bahwa banyak tokoh nasional tinggal di Kabupaten Bogor,
"Bapak Prabowo tinggal di situ, Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono-Red) tinggal di Kabupaten Bogor. Jumlah penduduk miskinnya segitu, Pak," ucapnya.
Ia menjelaskan program Bantuan Stimulan Perumahan akan sepenuhnya mengacu pada data BPS demi memastikan bantuan tepat sasaran.
“Data BPS menjadi dasar penyusunan program agar intervensi pemerintah dalam hunian layak huni benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ara sudah menyalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk masyarakat Kabupaten Bogor pada Senin (3/11/2025) di Desa Cijayanti, Babakan Madang.
Ia menyebut Kabupaten Bogor mendapatkan kuota BSPS terbanyak se-Indonesia pada 2025, yakni 1.351 unit rutilahu.
“Ini terbilang adil karena jumlah masyarakat miskin ekstrem di sini terbanyak. Bagaimanapun negara harus adil terhadap warganya,” kata Ara.
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan saat ini terdapat lebih dari 14 ribu unit rumah tidak layak huni di wilayahnya.
“Tahun ini ada 3.600 unit rutilahu yang kami rehabilitasi,” ujarnya.
Rudy menargetkan tidak ada lagi rutilahu di Kabupaten Bogor pada 2027 atau 2028.
“Dengan bantuan pemerintah pusat dan APBD, maka tidak ada lagi rutilahu di Kabupaten Bogor pada tahun 2027 atau 2028,” tegasnya.
Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News
| Umat Diminta Hati-hati, MUI Segera Rilis Pedoman Gunakan AI untuk Urusan Agama |
|
|---|
| Detik-Detik Hiace Ditumpangi 11 Wisatawan China Tabrak Pohon hingga Masuk Jurang di Gitgit Denpasar |
|
|---|
| Hakim PN Palembang Zaenal Arief Ditemukan Tewas di Kos: Dikenal Tegas, Pernah Vonis Mati 3 Orang |
|
|---|
| Pakar Hukum Tata Negara: Penugasan Anggota Polri di Luar Institusi Sah Berdasarkan UU |
|
|---|
| MK Putuskan Kapolri Dilarang Tugaskan Polisi Aktif ke Jabatan Sipil |
|
|---|
