Berita Karawang

Wabup Karawang Aep Syaepuloh Ingin Tiap Desa Memiliki Peternak Ayam Petelur, Ini Alasannya

Saat kunjungan itu, ia melihat peternak ayam petelur dengan hanya 640 ayam petelur dapat menghasilkan 26 kilogram per hari.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh melakukan kunjungan ke tempat usaha peternak ayam petelur di Desa Sarijaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang pada Kamis (8/6/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Pihak Pemerintah Kabupaten Karawang menginginkan agar setiap desa memiliki peternak ayam petelur.

Dengan adanya peternak ayam petelur itu sehingga bisa memenuhi kebutuhan telur di masyarakat, apalagi harga telur terus mengalami peningkatan.

"Sekarang harga telur itu Rp 32-33 ribu per kilogram. Ada perternak ayam petelur ini tentu dapat memenuhi kebutuhan di masyarakat dan harganya bisa lebih murah," kata Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh saat ditemui di kantornya pada Kamis (8/6/2023).

Aep mengungkapkan, keinginan hadirnya peternak ayam petelur di tiap desa di Karawang itu.

VIDEO LIVE FACEBOOK TRIBUNBEKASI : WABUP KARAWANG INGINKAN SETIAP DESA PUNYA PETERNAK AYAM PETELUR

Usai dirinya melakukan kunjungan ke tempat usaha peternak ayam petelur di Desa Sarijaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang pada Kamis (8/6/2023).

Saat kunjungan itu, ia melihat peternak ayam petelur dengan hanya 640 ayam petelur dapat menghasilkan 26 kilogram per hari.

Lalu, hasilnya itu diproritaskan dijual ke masyarakat yang tinggal di desa tersebut. Bahkan harganya lebih murah dibandingkan di pasar-pasar.

Baca juga: Harga Komoditas Telur Ayam Merangkak Naik di Pasaran Menjelang Akhir Tahun 2022

"Artinya ditengah kondisi sekarang menjadi ketahanan pangan di masyarakat. Apalagi selain cabai, kenaikan harga telur ini jadi penilaian laju inflasi. Dari sini Aep besar harapan seperti ini ada di setiap desa," jelas dia.

Aep menambahkan, sebanyak 75 persen pasokan telur di Karawang mengandalkan kiriman dari wilayah Blitar, Jawa Timur.

Harga telur ayam di kota-kota besar, termasuk Karawang cenderung lebih mahal dibandingkan di daerah lain karena permintaan kebutuhan telur sangat tinggi.

"Kenapa di kita (Karawang), Bekasi atau Jakarta mahal harganya. Karena kebutuhannya tinggi mulai untuk usaha warung makan, pedagang nasi goreng, nasi uduk, bahkan usaha catering semua ada telurnya," katanya.

Aep menambahkan, pemerintah daerah siap membantu para peternak ayam petelur tersebut. Salah satu keluhannya ialah mengenai mahalnya harga pakan ayam.

Ia telah memerintahkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang untuk juga membantu peternak ayam petelur. Jangan hanya peternak kambing dan sapi saja.

"Soal pakan ayam yang mahal, sudah ada terobosan itu di Walahar yang menjadikan sisa-sisa kue ataupun makanan diolah bisa menjadi makanan ayam ataupun bebek," tandasnya. (maz) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved