Berita Jakarta

Kisah Azriel Ilhami, Pengidap Lumpuh Otak di Jagakarsa: Ingin Beli Kursi Roda Tapi Harganya Mahal

Sejak Azriel Ilhami berusia dua tahun, Herna harus mengantarkan Azriel ke rumah sakit, setidaknya dua kali dalam seminggu.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Azriel Ilhami (16) pengidap Celebral Palsy di kontrakannya kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat digendong ayahnya, Syahrul Bahrudin dan ditemani sang ibu, Herna Susilawati, Senin (20/6/2023) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAGAKARSA --- Rasa sedih, kaget, dan terguncang dirasakan Herna Susilawati (42) , kala mengetahui anak sulungnya, mengidap kelumpuhan jaringan otak.

Tak banyak yang bisa Herna lakukan saat itu, dia hanya sanggup menatap tubuh mungil Azriel Ilhami, yang kini berusia 16 tahun, sambil menguatkan hati bahwa cobaan ini dapat dia lalui.

"Memang sejak dia umur satu tahun, saya sudah lihat ada perbedaan dengan anak seusianya, pertumbuhannya lambat, tangannya terus mengepal, saya kasih barang pun dia (Azriel) enggak respon," kata Herna saat diwawancarai Wartakotalive.com, Senin (19/6/2023).

Air mata Herna pun tak berhenti menetes, saat menceritakan kisah pilu Azriel, yang mengidap lumpuh otak.

BERITA VIDEO : HARU, MEMPELAI MENIKAH DI RUMAH SAKIT, ENDINGNYA BIKIN SEDIH

Perjuangan Herna dalam menyembuhkan anaknya, tentu saja tak bisa dipandang sebelah mata.

Hidup di sebuah kontrakan kecil berkelir ungu, kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dia bersama suaminya, Syahrul Bahrudin (44) bahu membahu mengurusi Azriel.

Herna mengaku, Azriel divonis dokter mengidap Celebral Palsy saat usianya menginjak dua tahun.

Baca juga: Artis Cut Meyriska Diserang Penyakit Misterius, Jalan Membungkuk, Sakit saat Buang Air Kecil

Berbekal Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Azriel pun mulai menjalani berbagai terapi di RS Fatmawati.

Sejak Azriel berusia dua tahun, Herna harus mengantarkan Azriel ke rumah sakit, setidaknya dua kali dalam seminggu.

Aktivitas itu terus Herna lakukan, selama lima tahun, hingga Azriel tepat berusia tujuh tahun.

BERITA VIDEO : BUAH MATOA ASLI PAPUA BISA CEGAH PENYAKIT KRONIS

Rasa sedih, fisik yang telih, selalu Herna rasakan, saat dia menggendong Azriel ke rumah sakit.

Bahkan, Herna mengaku pernah tak dapatkan tempat duduk, ketika menaiki bus Koperasi Angkutan Lintas Bis Madya (Koantas Bima), untuk mengantarkan Azriel ke RS Fatmawati.

"Sempet saya enggak dapat tempat duduk pas naik Koantas Bima, padahal saya sambil gendong Azriel, yang duduk di bangku penumpang masih anak muda, tapi enggak mau mengalah," ucap dia.

Wanita asal Tanjung Barat, Jagakarsa itu juga mengatakan, sempat disangka sebagai pengemis, saat menyebarangi jalan Pasar Rebo, usai mengantar Azriel ke rumah sakit.

Meski hal tersebut kerap kali dirasakan, Herna menuturkan tak pernah patah semangat untuk menyembuhkan Azriel.

Proses pengobatan Azriel akhirnya berhenti saat usianya menginjak tujuh tahun.

Kala itu, Azriel tak sengaja melihat sang ibu menitikan air mata saat menunggu antrean terapi yang cukup panjang.

Herna mengatakan, dirinya tak sengaja berlinang air mata, lantaran merasa lelah bertahun-tahun harus bolak-balik mengantar Azriel ke rumah sakit.

Melihat ibunya menangis, Azriel tak mau lagi melakukan proses terapi, meski mengalami keterbatasan berbicara, namun Herna memahami jika Azriel sudah tak mau lagi membebani sang ibu.

"Posisi lagi ngantri, saya enggak sengaja menangis, Azriel ini lihat saya menangis, besoknya pas saya ajak terapi lagi, dia udah enggak mau, sampai sekarang Azriel di rumah aja, saya terapi motorik seadanya, sesuai anjuran dokter," ujar Herna.

Gerak terbatas

Meski geraknya terbatas, Azriel Ilhami ternyata masih sanggup melakukan beberapa aktivitas.

Seperti mengoperasikan hanpdhone, bermain game, hingga mengirim pesan singkat melalui WhatsApp.

Selain itu, Herna mengatakan Azriel beberapa kali mendapat bantuan, baik itu yang bersifat konsumtif, maupun bantuan kursi roda dari Pemda DKI Jakarta.

Namun, Herna mengatakan kursi roda tersebut tak bisa digunakan Azriel, karena tak memiliki penyangga di bagian dada, dan kakinya.

Sehingga, Azriel kerap kali terjatuh saat menggunakan kursi roda tersebut.

"Kemarin alhamdulillah dapet kursi roda dari Pemda DKI Jakarta, tapi karena bukan khusus buat penderita Celebral Palsy, jadi Azriel ini sering jatuh dari kursi rodanya," ucap Herna.

Herna menuturkan sangat menginginkan kursi roda Celebral Palsy, sehingga Azriel bisa ia bawa bermain di luar rumah, tanpa takut anaknya terjatuh.

Namun, hal itu belum bisa diwujudkan Herna dan suaminya, lantaran terbentur biaya.

"Cuma pengen kursi roda Celebral Palsy, tapi karena harganya cukup mahal ya, jadi saya sama suami belum bisa membeli itu, di sisi lain yang paling saya inginkan, yang penting saya dan Azriel sehat," katanya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nurma Hadi/m41)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved