Berita Kebakaran

Bakti Terakhir Korban Kebakaran di Tambora: Sempat Minta Warga Amankan Ibunya yang Sakit Kanker

Afriyanto meninggal dunia lantaran kesulitan bernapas akibat banyak menghirup asap kebakaran. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Maemunah (62) menceritakan putranya Afriyanto yang meninggal dunia akibat kebakaran di Duri Utara Tambora, Jakarta Barat. 

Afri hanya menitipkan sang ibu kepada warga, sementara dirinya masih berjibaku memadamkan api.

"Emang dia bilang, 'Mama gua mana, mama gua tolongin mama gua ya, tolongin mama gua ya', dia sempat inget ke saya. Terus (sama warga dijawab), 'Iya di sekolah, mamanya ada di sekolah," ujar Maemunah.

Kini, percakapan terakhir itu yang menjadi momori terakhir Maemunah bersama sang anak yang bisa diingat.

Setelah itu, Maemunah harus menelan pil pahit atas kehilangan putra kesayangannya yang selalu mendampinginya setiap hari.

"Terpukul banget, ibu sampai enggak bisa tidur, ibu cuma hidup berdua doang, ya pokoknya enggak bisa bayanginnya," ucap Maemunah tak kuasa menahan kesedihannya.

Pasalnya, kata Maemunah, sang putra tak pernah memiliki riwayat sakit apapun dari sejak bayi hingga sebelum meninggal dunia.

Sehingga, kehilangan sang putra menjadi pukulan terberat untuk dirinya.

Diketahui, kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk itu mengakibatkan satu orang bernama Afriyanto (30) meninggal dunia dan satu orang PPSU mengalami luka bakar.

Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama mengatakan, korban meninggal dunia lantaran terlalu banyak menghirup gas karbon dioksida (CO2) dari asap kebakaran

"Satu korban meninggal dunia di Puskesmas Tambora diduga karena lemas keracunan CO2, karena TKP kebakaran merupakan area padat penduduk dengan bangunan sebagia besar terbuat dari kayu," ujar Putra saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).

Data terkini yang diterima Warta Kota, dari total 94 rumah yang terbakar, ada 152 KK dan 537 jiwa yang terdampak.

Para korban pun kini diberikan tempat pengungsian di SDN 05 Pagi dan 06 Petang Duri Utara, Tambora Jakarta Barat. 

Mereka ditempatkan di tiga tenda pleton yang berada di lapangan sekolahan. 

Selain itu, ada juga sejumlah ruang kelas yang dimanfaatkan untuk para pengungsi beristirahat. 

"Jumlah pengungsi di Posko Komplek SDN 05 Pagi 06 Petang, Duri Utara saat ini sebanyak 267 Jiwa," kata Putra.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved