Berita Kebakaran

Mengungsi di Tenda Darurat, Korban Kebakaran di Tambora Kepanasan dan Mengeluh Minim Air Bersih

Kala itu, sinar matahari cukup terik. Tak ayal, para korban musibah kebakaran merasakan hawa panas di dalam tenda pengungsian.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Suasana tenda pengungsian di SDN 01-06 Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, TAMBORA ---- Para korban musibah kebakaran di di Jalan Duri Utara, Tambora Jakarta Barat, kini mengungsi di tenda-tenda darurat.

Sambil menggendong anak perempuannya yang berusia dua tahun di luar tenda pengungsian, Oki (33) korban kebakaran berusaha menenangkan putri kecilnya yang rewel karena kepanasan. 

Kala itu, sinar matahari cukup terik. Tak ayal, para korban musibah kebakaran merasakan hawa panas di dalam tenda pengungsian.

Oki pun tidak henti-hentinya mengipasi sang putri memakai kardus atau kertas bekas agar anak semata wayangnya itu tidak berkeringat. 

BERITA VIDEO : KISAH PILU IBU KORBAN KEBAKARAN YANG MENINGGAL DI TAMBORA

Dikatakan Oki, dirinya kesulitan untuk berada di dalam tenda pleton yang disiapkan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Selain itu anaknya juga harus beradaptasi dengan suasana baru, sebab tenda tempatnya mengungsi itu sangatlah pengap dan panas, lantaran hanya disediakan satu kipas angin saja. 

Sementara orang yang mengungsi dan tidur serta beristirahat di tenda ada puluhan orang.

Baca juga: Minim Fasilitas Penanggulangan Kebakaran, DPRD Karawang Desak Damkar Jadi Dinas Sendiri

Belum lagi tumpukkan barang-barang, serta hilir mudik anak-anak yang keluar masuk tenda, membuat suasana pening menyelimuti dirinya. 

"Ini kipasnya dikit banget. Engap. Apalagi panas banget ini," ujarnya saat ditemui di lokasi pengungsian, Senin (10/7/2023).

Oki berujar, saking terbatasnya fasilitas kipas angin, sampai-sampai sejumlah pengungsi yang masih sempat menyelamatkan harta bendanya menyumbangkan kipas angin kecil.

BERITA VIDEO : KETUA RW CERITAKAN KRONOLOGI DETIK-DETIK LEDAKAN TERJADI 

Hal itu dilakukan agar para warga tidak terpanggang panas matahari kala siang hari tiba.

"Belum (ada kipas angin), belum kalau yang di sini (tenda Dinas Sosial). Cuma tiga, kecil-kecil. Ini bawa sendiri juga," terangnya.

Akibat cuaca terik dan terbatasnya fasilitas itu, anak perempuan Oki sampai terserang demam paska tinggal di tenda pengungsian bersama ratusan warga.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved