Wawancara Eksklusif
Ketua DPC PKB Karawang Rahmat Hidayat Djati: Perkenalkan Diri Sebagai Calon Bupati di Hajatan Warga
strategi utamanya adalah bagaimana mengerahkan sekuat tenaga bersama teman-teman pengurus dan lainnya.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Lembaga Pemenangan Pemilu atau LPP DPC PKB Karawang mendeklarasikan Rahmat Hidayat Djati sebagai calon bupati Karawang. Ketua DPC PKB sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu dideklarasikan di KPU Karawang, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (13/5) lalu.
Deklarasi Rahmat tersebut sekaligus meramaikan bursa calon bupati karawang. Pasalnya, ia digadang-gadang menjadi pesaing kuat para calon lain termasuk wakil bupati Karawang Aep Syaepuloh yang didukung Partai Nasional Demokrat Jawa Barat untuk maju pada pemilu 2024 mendatang.
Jumat (7/7) lalu, TribunBekasi.com yang merupakan unit dari Warta Kota Network mendapatkan kesempatan mewawancarai Rahmat secara eksklusif.
Wawancara berlangsung di Kantor DPC PKB Karawang, Karawang, Jawa Barat. Berikut hasil wawancaranya:
Anda dideklarasikan LPP PKB Karawang maju sebagai calon bupati, bagaimana Anda meresponsnya?
Itu sebenarnya sudah terjadi beberapa waktu lalu, tapi saya bilang enggak lah, fokus saja pada pileg (pemilu legislatif) tapi saya terkejut juga saat itu dideklarasikan. Ya sempat bingung dan ragu namun melihat para pengurus optimistis, saya katakan, "Oke, saya siap dan harus optimistis!". Apalagi melihat PKB Karawang saat ini kan memiliki tujuh kursi, ya hanya kejar tambah tiga kursi lagi di 2024, minimal 10 kursi untuk punya tiket maju calon bupati.
Apakah Anda sudah mulai menyosialisasikan diri ke masyarakat agar lebih dikenal?
Sudah, sekarang kalau ada hajatan dan undangan saya datang atau minimal kirim karangan bunga. Tulisannya tidak hanya DPRD Jabar atau Ketua DPC PKB tapi juga dituliskan calon bupati karawang. Kemudian beberapa masyarakat yang melek informasi sudah tahu terkait saya maju calon bupati. Saya tidak tahu mereka setuju dan tidak setuju tapi saya yakin masyarakat sudah mengetahuinya. Yang jelas mereka tahu bahwa DPC PKB Karawang sudah punya kandidat calon bupatinya. Untuk strategi utamanya adalah bagaimana mengerahkan sekuat tenaga bersama teman-teman pengurus dan lainnya. Langkah awal itu pada pileg mendatang.
Target LPP sendiri 15 kursi, tapi Anda yakin PKB bisa meraih 21 kursi di pileg. Apa latar belakang dari munculnya kepercayaan diri tersebut?
Betul, target yang ditetapkan LPP itu 15 kursi. Tapi sempat ada (pernyataan) keluar 21 kursi, itu ternyata catatannya kalau beberapa potensi tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, perempuan dan lainnya di Kabupaten Karawang, saya tidak sebutkan unsur-unsurnya, bisa dioptimalkan. Karena selama ini, bisa disebut mereka belum terarsir menjadi bagian pendukung PKB, terutama di tiga bulan terakhir sebelum kami daftarkan ke KPU dan belum ada deklarasi itu. Dan sesudahnya ada pernyataan yang bisa dibilang terus mengalir dari perwakilan-perwakilannya tokoh-tokoh itu tadi. Kemudian terus terang selama lima kali pemilu, unsur PKB tadi belum "menjadi" bagian PKB. Maka apabila ini bisa maksimal, apa yang disampaikan melalui mereka semua ke saya atau pengurus DPC lainnya sekaligus melalui PAC dan ranting. Ya kira-kira potensinya bisa sampai diperkirakan segitu.
Apa langkah konkretnya?
DPC PKB saya bersama teman-teman pengurus ini tidak kenal panas, hujan, ya kira-kira dalam seminggu, ada rapat kadang-kadang Zoom. Tapi dalam seminggu pasti ada ketemu secara langsung di kantor. Itu sebagai upaya kami berkonsolidasi pileg di Kabupaten Karawang. Untuk program-program, sama dengan DPP ada sembilan yakni, Rp 5 miliar satu desa, satu desa satu puskesmas, honor guru ngaji, marbut, DKM (Dewan Kesejahteraan Masjid), amil, kuncen, fasilitasi pelestarian objek pemajuan kebudayaan. Kemudian, pembangunan kawasan desa industri, ketersediaan beasiswa pendidikan SD sampai kuliah guna peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Karawang. Lalu, perbaikan gedung sekolah dan fasilitas pendidikan keagamaan (madrasah, majelis taklim dan pesantren) serta peningkatan kesejahteraan SDM pengajarnya, bantuan petani dan nelayan dan program bantuan modal usaha untuk milenial. Dan Alhamdulillah belum jadi saya, upaya kenaikan anggaran dana desa mengajukan Rp 5 miliar sudah sama-sama diputuskan DPR RI jadi Rp 2 miliar, tapi buat fraksi PKB belum berhenti, belum puas.
Bila ada tawaran jadi wakilnya Aep Syaepuloh yang kemungkinan besar nanti akan maju sebagai calon bupati, bagiamana?
Ya semua peluang, semua kemungkinan pasti kami terima dan didiskusikan mana yang terbaik. Tentu kami punya mekanisme permusyawaratan di internal lalu meminta persetujuan DPW dan DPP. Apapun umpannya, keputusan DPC dalam rangka mempertimbangkan semua kemungkinan tadi termasuk opsi-opsi lain ketika sebetulnya bisa saja saya jadi calon bupati karena cukup jumlah kursinya 10, jadi calon wakil bupati. Kami tidak bermaksud mau sendirian, cuma kalau dapat 10 kursi, kami lebih leluasa dalam membangun kerja sama koalisi dengan partai-partai lain dalam satu frekuensi dan satu misi untuk pembangunan Karawang ke depan. (maz)
| Wabup Bekasi Asep Surya Tak Masalah Dibilang "Ngemis" ke Perusahaan untuk Serap Tenaga Kerja Lokal |
|
|---|
| Tri Adhianto, Ketua DPC PDIP Kota Bekasi: Akrabkan Diri dengan Masyarakat Melalui Medsos |
|
|---|
| Tri Adhianto, Ketua KONI Kota Bekasi: Sukses Terapkan Pembibitan Atlet, Persipasi Raih Trebel Winner |
|
|---|
| Suara NasDem Melonjak dan Kini Diperhitungkan di Karawang, Apa Resepnya? Ini Kata Dian Fahrud Jaman |
|
|---|
| Sosok Mantan Kades Termuda Jadi Ketua DPD NasDem Kabupaten Bekasi Sukses Meraih Kursi di DPRD |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.