Berita Jakarta

Ratusan Ribu Warga Terkena ISPA Diduga Imbas Udara Buruk di Jakarta, Fraksi PSI Serukan Darurat WFH

Hal itu juga diperparah dengan tingkat warga yang terkena ISPA akibat perubahan iklim.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi Udara Buruk : Imbas buruknya kondisi udara di DKI Jakarta, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta menyerukan darurat work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Imbas buruknya kondisi udara di DKI Jakarta, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta menyerukan darurat work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

“Ini sudah saatnya WFH diberlakukan, bahkan darurat WFH bukan hanya untuk karyawan perkantoran dan ASN juga untuk anak sekolah,” ujar Sekretaris Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta William A Sarana, Selasa (15/8/2023).

Hal itu juga diperparah dengan tingkat warga yang terkena ISPA akibat perubahan iklim.

“Kita tidak mau timbul korban lebih banyak dan lebih parah karena terlambatnya pemprov mengambil langkah strategis,” lanjut anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.

BERITA VIDEO : TRANSJAKARTA LUNCURKAN TIGA UNIT BUS LISTRIK, PENUMPANG: SETUJU, CEGAH POLUSI UDARA

William mengatakan polusi udara ini hampir sama dengan Covid-19 yang menyerang saluran pernafasan manusia.

Apalagi, Presiden RI Jokowi juga sudah meminta pemprov mengambil opsi kebijakan WFH untuk warganya.

Dia meminta kepada Presiden agar mengeluarkan regulasi agar lebih mudah dieksekusi.

Baca juga: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Jabar Meningkat, Tapi Polusi Plastik dan Sampah Masih Tinggi

Mulai dari Peraturan Presiden (Perpres) atau Keputusan Presiden (Keppres) sehingga Jakarta dan daerah penyangga patuh pada seruan WFH.

“Pemprov harus patuh pada seruan Pak Jokowi, demi kesehatan warga DKI. Jajaran Pak Heru harus melakukan sosialisasi ini pada seluruh intitusi terkait baik itu swasta maupun sekolah-sekolah,” jelasnya.

Dinkes DKI : pastikan bukan karena polusi udara

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada sekitar 100.000 warga setempat yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Meski demikian, Dinkes memastikan bahwa kejadian itu bukan karena polusi udara yang saat ini ramai diperbincangkan.

“(ISPA) lebih pengaruh ke (perubahan) iklim,” ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama pada Selasa (15/8/2023).

Ngabila mengatakan, dampak polusi udara biasanya lebih banyak mengarah ke penyakit kronis atau penyakit tidak menular. Mulai dari radang paru, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma dan penyakit sirkulasi darah seperti hipertensi dan jantung.

“Oleh karena itu untuk mengantisipasi sebaiknya kalau keluar dari ruangan tertutup menuju ruangan terbuka menggunakan masker. Selama musim pancaroba ini, jaga imunitas kita tetap baik dengan makan yang cukup dan bergizi juga berolahraga,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved