Pemilu 2024

SBY Ungkap Demokrat Segera Umumkan Arah Koalisi Baru, Dukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo? 

Lanjut Herman, saat ini Partai Demokrat masih terbuka menjalin komunikasi dengan pihak manapun.

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
Instagram @cellicanurrachadiana
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) --- Pihak Partai Demokrat akan menjalin koalisi baru dalam waktu dekat dengan partai politik lainnya. (foto dokumentasi) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Pihak Partai Demokrat akan menjalin koalisi baru dalam waktu dekat dengan partai politik lainnya. 

"Dalam waktu berapa pekan ke depan barangkali ada keputusan yang juga nanti akan disampaikan oleh ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)" ujar Ketua DPP Bidang BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

Lanjut Herman, saat ini Partai Demokrat masih terbuka menjalin komunikasi dengan pihak manapun.

Termasuk, soal kemungkinan menjalin koalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerindra.

"Kemungkinan-kemungkinan itu pasti ada, tapi kami serahkan bahwa keputusan untuk berkoalisi dengan siapa, bersama siapa, tentu itu kewenangan majelis tinggi partai Demokrat," tutur Herman. 

Selain itu, Herman juga menyampaikan, jika Demokrat akan terbuka untuk pihak manapun guna membahas rencana koalisi baru.

"Dengan Demokrat kan bukan hanya pak Ganjar, pak Prabowo, tetapi dengan seluruh partai-partai kan  Demokrat memiliki program komunikasi politik restriksi itu. Jadi semua berkomunikasi," imbuhnya.

AHY ucapkan selamat untuk Anies-Cak Imin

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan pihaknya memaafkan pihak-pihak yang telah menyakiti partainya. 

Kemudian, AHY juga memberikan selamat kepada Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dan Bakal Calon Wakil presiden Ketua Umum Partai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

Hal tersebut disampaikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

"Saya mengucapkan selamat kepada bapak Anies Rasyid Baswedan dan bapak Muhaimin Iskandar yang baru saja mendeklarasikan sebagai pasangan capres dan cawapres 2024 ke depan. Semoga sukses," tutur AHY.

Diketahui, Anies Baswedan bersama Cak Imin atau disebut (Amin) telah deklarasikan sebagai Bakal Calon Presiden (Capres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (2/9/2023) sore.

Sebagai informasi, Majelis Tinggi Partai (MTP) menggelar rapat dengan Ketua MTP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Kediaman SBY, di Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).

Adapun rapat tersebut digelar oleh MTP Demokrat, sebagai tindak lanjut adanya wacana duet Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk maju di Pilpres 2024.

Usai menggelar rapat, Sekretaris MTP Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, bahwa hasil dari rapat memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Andi Mallarangeng di Kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/8/2023) malam. 

"Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai capres dalam Pilpres 2024," ucap Andi.

Tak hanya melepas dukungan, bahwa Partai Demokrat juga tidak lagi bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Nasdem dan PKS.

"Kedua partai Demokrat tidak lagi berada di dalam koalisi perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkaran kesepakatan yang dibangun selama ini," ujar Andi.

"Demikian dua keputusan rapat MTP yang berlangsung di Cikeas," lanjutnya. 

Sebelumnya, Andi menyebut, ada kemungkinan posisi Partai Demokrat untuk meninggalkan koalisi yang digagas bersama NasDem dan PKS itu.

"Ya kalau kader Demokrat tidak mau lagi, masa kita mau bersama dengan orang yang mengkhianati kita," ujar Andi.

Hanya saja, saat ini rapat MTP yang akan mengeluarkan hasil soal posisi Demokrat itu belum dilaksanakan.

Sebab, keputusan atau kewenangan tersebut berada dalam ranah MTP Demokrat.

"Harus tidak lagi bersama atau dengan koalisi perubahan dan persatuan itu, itu adalah keputusan dan ranah dari kewenangan MTP Demokrat," imbuhnya. 

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved