Berita Kriminal

Delapan Pelajar Kelas 12 Terlibat Begal Motor, Aksinya Mengerikan, Empat Pelaku Positif Pakai Ganja

Kawanan pelajar yang terlibat begal motor tersebut terdiri dari delapan orang pelajar kelas 12.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Istimewa
Delapan pelajar SMK yang menamai dirinya sebagai Bathrix Putra diringkus polisi karena telah melakukan begal dan menganiaya pelajar lain di Tambora, Jakarta Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, TAMBORA --- Bukannya mempersiapkan diri untuk menghadapi penilaian tengah semester (PTS), kawanan pelajar dari sebuah SMK di Tambora Jakarta Barat, malah berkomplot sebagai begal motor

Kawanan pelajar yang terlibat begal motor tersebut terdiri dari delapan orang pelajar kelas 12.

Delapan pelajar begal motor tersebut berinisial ARN (17), AB (17), PI (17), AP (16), BL (17), GSP (16), PA (16), dan BPM (17).

Para pelajar ini mencari sasaran korban yang juga pelajar yang sedang mengendarai sepeda motor seorang diri.

BERITA VIDEO : ANAK DI BAWAH UMUR JADI DALANG AKSI BEGAL DI BEKASI

Peristiwa nahas yang dialami ARA (15) tersebut terjadi di Jalan Bandengan Utara, RT 01 RW 10, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (16/9/2023) lalu sekira pukul 12.00 WIB.

Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama mengatakan, peristiwa itu dilaporkan oleh ayah korban.

Kala itu, korban sedang pulang sekolah menuju ke rumahnya dengan mengendarai satu unit motor berboncengan tiga orang.

Baca juga: Pelajar SMA di Karawang Jadi Begal Motor, Komnas PA Prihatin dan Minta Semua Unsur Turun Tangan

Tiba-tiba saja, para pelaku yang menamai diri sebagai BATHRIX PUTRA, langsung mengepung korban dengan cara memepet motornya. 

Mereka juga melakukan penganiayaan kepada korban menggunakan senjata tajam dan tangan kosong.

Aksi anarkis para pelajar itu mengakibatkan korban mengalami luka-luka dan kehilangan sepeda motor berikut handphonenya.

BERITA VIDEO : DUA PELAJAR KARAWANG DIAMANKAN GARA-GARA JADI BEGAL MOTOR

"Pelaku begal atau curas oleh 18 orang yang semuanya pelajar SMK Bhara Trikora dengan berboncengan sepeda motor sebanyak enam unit," kata Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama saat dikonfirmasi, Jumat (22/9/2023).

"Korban mengalami luka pada bagian pelipis mata kanan dan luka robek pada lutut kaki kanan. Korban langsung dibawa ke rumah sakit," imbuhnya. 

Setelah melakukan aksinya itu, kelompok pelajar tersebut kabur meninggalkan ARA yang terkapar tak berdaya.

Ditangkap berkat cctv

Menindaklanjuti hal tersebut, Polsek Tambora lantas melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dengan berbekal kamera CCTV yang ada di sepanjang jalan Bandengan Utara.

Dari petunjuk yang ada, diketahui ada delapan orang pelajar yang terbukti terlibat langsung dalam aksi begal dan pencurian dengan kekerasan tersebut.

"Delapan ini saat ini dilakukan penahanan di ruangan khusus anak di Polsek Tambora," jelasnya.

Meski hanya delapan orang yang ditahan, namun menjadi ironis lantaran empat orang pelajar lain, kedapatan mengonsumsi narkoba jenis ganja.

Sementara empat orang lainnya dikembalikan ke orang tuanya masing-masing karena tidak terbukti ikut dalam aksi begal dan urinenya negatif.

Adapun ketua geng tersebut yakni Rizky alias Tukul masih dalam DPO polisi.

Lebih lanjut, Putra menyebut jika morif pelaku melakukan begal adalah hendak mencari musuh tawuran.

"Namun karena sepeda motor dan HP korban terjatuh saat mereka menyerang korban, seketika itu juga motor dan HP korban diambil dan kemudian akan dijual online oleh para pelaku senilai Rp 1 juta," kata Putra.

"Rencana uang hasil penjualan untuk kelompok mereka. Berdasarkan pengakuan para pelaku mereka baru kalau ini melakukan begal motor," pungkasnya. 

Sementara itu, tak terima temannya dibegal dan dianiaya, rekan ARA dari SMK Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta (PSKD) melakukan balas dendam dengan konvoi kendaraan bermotor sembari menenteng senjata tajam.

Mereka dengan brutal mencari siswa SMK Bhara Trikora untuk melampiaskan kekesalannya.

Peristiwa balas dendam itu terjadi pada Kamis (21/9/2023) sekira pukul 13.50 WIB, di Jalan Laksa 4, Tambora, Jakarta Barat.

Tiga orang pelaku pun berhasil ditangkap Satreskrim Polsek Tambora dan langsung digelandang ke ruang tahanan anak.

"Ada 11 pelajar yang saat ini masih ditahan di ruangan khusus anak Polsek Tambora (8 pelajar SMK Bhara Trikora & 3 SMK PSKD)," jelas Putra.

"Saat ini masih diupayakan untuk dilakukan diversi karena para pelaku masih berstatus anak di bawah umur, melibatkan orang tua pelaku, Bapas, orang tua korban, dan pihak sekolah," pungkasnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News


 
 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved