Kekeringan di Bekasi

Dilanda Kekeringan, Petani Kabupaten Bekasi Diimbau Menanam Jenis Tanaman Lain Tak Butuh Banyak Air

Artinya, jika tidak ada hujan atau mengalami kekeringan, tentu sawah tidak bisa ditanami padi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Dampak fenomena El-Nino, ribuan hektar lahan pertanian sawah di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat alami kekeringan pada Selasa (22/8/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG --- Para petani di wilayah Kabupaten Bekasi yang terdampak kekeringan diimbau tidak boleh menanam kembali untuk sementara waktu lantaran air yang tersedia sangat terbatas.

"Jangankan untuk pertanian, air untuk kebutuhan sehari-hari saja sulit," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nayu Kalsum, mengenai dampak kekeringan, Jumat (6/10/2023).

Apalagi wilayah selatan Kabupaten Bekasi itu hanya mengandalkan sawah tadah hujan. Artinya, jika tidak ada hujan atau mengalami kekeringan, tentu sawah tidak bisa ditanami padi.

"Kita coba agar dialihkan dengan menanam jenis tanaman lainnya yang tidak butuh banyak air," ucap Nayu.

BERITA VIDEO : RIBUAN HEKTAR SAWAH DI SUKAWANGI BEKASI ALAMI KEKERINGAN

Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sebanyak 4.147 hektar lahan pertanian terdampak kekeringan alami gagal panen maupun fuso.

Nayu Kalsum menyatakan, jumlah itu sekitar 17,5 persen dari total lahan pertanian di Kabupaten Bekasi seluas 48.406 hektar.

"Iya dampak kekeringan 4.147 hektar gagal panen," kata Nayu.

Baca juga: Dimasa Peralihan Bencana Kekeringan, Pemkab Bekasi Prioritaskan Warga Miskin Alami Krisis Air Bersih

Kata Nayu, saat ini para petani sudah mendapatkan asuransi bagi yang mengikuti program.

Wilayah terdampak kekeringan meliputi empat desa di Kecamatan Cibarusah, yakni Desa Ridogalih, Ridomanah, Sirnajati, dan Cibarusah Kota.

Enam desa di Kecamatan Bojongmangu, yakni Desa Karangindah, Medalkrisna, Karangmulya, Bojongmangu, Sukabungah, dan Sukamukti juga mengalami kondisi serupa.

BERITA VIDEO : AIR KERUH DITAMPUNG WARGA AKIBAT KRISIS AIR BERSIH DI BEKASI

Kemudian enam desa di Kecamatan Serang Baru, yakni Desa Nagasari, Sukasari, Sukaragam, Sirnajaya, Nagacipta, dan Desa Cilangkara, serta dua desa di Kecamatan Babelan, yakni Desa Kedung Pengawas dan Muarabakti juga mengalami kekeringan.

Empat wilayah lain tersebar di empat kecamatan masing-masing Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Desa Karang Segar, Kecamatan Pebayuran, dan Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi.

Tiap hari dikirim air bersih

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat ada tiga kecamatan yang alami kekeringan terparah.

Bahkan, kekeringan di wilayah itu langganan terjadi setiap tahunnya.

Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan, tiga kecamatan itu ialah Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, dan Bojongmangu.

Tiga kecamatan menjadi yang terparah mengalami kekeringan. Sampai saat ini intervensi terus dilakukan terutama untuk mendistribusikan air bersih dan air minum kepada warga terdampak.

Distribusi air bersih oleh BPBD Kabupaten Bekasi untuk warga di wilayah yang terdampak kekeringan.
Distribusi air bersih oleh BPBD Kabupaten Bekasi untuk warga di wilayah yang terdampak kekeringan. (TribunBekasi.com)

"Hingga saat ini setidaknya ada 10 kecamatan dan 47 desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi. Tapi tiga kecamatan itu yang paling parah terdampak ada di bagian selatan kabupaten Bekasi," imbuhnya.

Dia menyebut, ketiga kecamatan itu kerap mengalami kekeringan ketika musim kemarau tiba.

Pasalnya, walaupun menggali sumur hingga kedalaman 130 meter tidak ada air. Mereka hanya mengandalkan aliran air sungai untuk mandi, minum dan kegiatan pertanian. Akan tetapi, tahun ini menjadi yang paling terparah dan terlama.

"Terparah karena kan bersamaan dengan El Nino ini," ucapnya.

Kata Muchlis, wilayah terdampak kekeringan meliputi empat desa di Kecamatan Cibarusah, yakni Desa Ridogalih, Ridomanah, Sirnajati, dan Cibarusah Kota.

Enam desa di Kecamatan Bojongmangu, yakni Desa Karangindah, Medalkrisna, Karangmulya, Bojongmangu, Sukabungah, dan Sukamukti juga mengalami kondisi serupa.

Kemudian enam desa di Kecamatan Serang Baru, yakni Desa Nagasari, Sukasari, Sukaragam, Sirnajaya, Nagacipta, dan Desa Cilangkara, serta dua desa di Kecamatan Babelan, yakni Desa Kedung Pengawas dan Muarabakti juga mengalami kekeringan.

Empat wilayah lain tersebar di empat kecamatan masing-masing Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Desa Karang Segar, Kecamatan Pebayuran, dan Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi.

Akibat kekeringan, ungkap Muchlis, sekitar 53.246 kepala keluarga kesulitan mendapatkan air.

"Hingga saat ini sudah ada 5,5 juta liter air yang disalurkan di daerah terdampak," tutupnya. (maz)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved