Kekeringan di Bekasi
Kekeringan Panjang di Kabupaten Bekasi, Dani Ramdan Akui Kewalahan dan Menguras Banyak Biaya
Dani menjelaskan, saat ini daerah yang terdampak kekeringan ada di 47 yang ada di 10 kecamatan.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengaku kewalahan atas kondisi kekeringan yang berkepanjangan.
Akibat kekeringan itu juga menguras biaya, khususnya anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Dari daerah sendiri, Belanja Tidak Terduga (BTT) kita terkuras. Tapi kita anggarakan lagi sudah masuk APBD perubahan sehingga ada tambahan lagi. Dan bisa menyambung sampai persiapan akhir tahun termasuk bilamana ada banjir," kata Dani di kantor Bupati Bekasi saat ditanya soal kekeringan, pada Kamis (19/10/2023).
Dani menjelaskan, saat ini daerah yang terdampak kekeringan ada di 47 yang ada di 10 kecamatan.
BERITA VIDEO : AIR KERUH DITAMPUNG WARGA AKIBAT KRISIS AIR BERSIH DI BEKASI
Pihaknya sempat memberlakukan darurat bencana kekeringan pada 31 Agustus 2023.
Saat ini beralih ke status transisi darurat bencana kekeringan mulai 12 Oktober 2023 sampai 31 Oktober 2023.
"Status transisi darurat bencana kekeringan ini kami terus lakukan perpanjangan karena masih butuh bantuan air bersih kepada daerah terdampak," jelas Dani.
Berbagai upaya dilakukan, kata Dani, termasuk melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), stakeholder lainnya, dan elemen masyarakat.
Baca juga: Dilanda Kekeringan, Petani Kabupaten Bekasi Diimbau Menanam Jenis Tanaman Lain Tak Butuh Banyak Air
Lebih daripada itu, Dani menambahkan, Pemkab Bekasi juga terus berupaya yakni dengan menggandeng perusahaan, baik yang ada di dalam kawasan maupun luar kawasan industri di Kabupaten Bekasi.
“Supaya tidak menurunkan stamina dari anggaran. Perusahaan kita ajak lagi terutama perusahaan di luar kawasan. Di dalam kawasan sendiri sudah optimal kita berdayakan,” tutupnya.

Tiga kecamatan ini selalu dipasok air bersih
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat ada tiga kecamatan yang mengalami kekeringan terparah.
Bahkan, kekeringan di wilayah tersebut langganan terjadi setiap tahunnya.
Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan, tiga kecamatan itu ialah Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, dan Bojongmangu.
Tiga kecamatan tersebut menjadi yang terparah mengalami kekeringan tahun ini.
Sampai saat ini intervensi terus dilakukan terutama untuk mendistribusikan air bersih dan air minum kepada warga terdampak.
"Hingga saat ini setidaknya ada 10 kecamatan dan 47 desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi. Tapi tiga kecamatan itu yang paling parah terdampak ada di bagian selatan kabupaten Bekasi," imbuhnya.
Dia menyebut, ketiga kecamatan itu kerap mengalami kekeringan ketika musim kemarau tiba.
Pasalnya, walaupun menggali sumur hingga kedalaman 130 meter tidak ada air.
Mereka hanya mengandalkan aliran air sungai untuk mandi, minum dan kegiatan pertanian.
Akan tetapi, tahun ini menjadi yang paling terparah dan terlama.
"Terparah karena kan bersamaan dengan El Nino ini," ucapnya.
Kata Muchlis, wilayah terdampak kekeringan meliputi empat desa di Kecamatan Cibarusah, yakni Desa Ridogalih, Ridomanah, Sirnajati, dan Cibarusah Kota.
Enam desa di Kecamatan Bojongmangu, yakni Desa Karangindah, Medalkrisna, Karangmulya, Bojongmangu, Sukabungah, dan Sukamukti juga mengalami kondisi serupa.
Kemudian enam desa di Kecamatan Serang Baru, yakni Desa Nagasari, Sukasari, Sukaragam, Sirnajaya, Nagacipta, dan Desa Cilangkara, serta dua desa di Kecamatan Babelan, yakni Desa Kedung Pengawas dan Muarabakti juga mengalami kekeringan.
Empat wilayah lain tersebar di empat kecamatan masing-masing Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Desa Karang Segar, Kecamatan Pebayuran, dan Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi.
Akibat kekeringan, ungkap Muchlis, sekitar 53.246 kepala keluarga kesulitan mendapatkan air.
"Hingga saat ini sudah ada 5,5 juta liter air yang disalurkan di daerah terdampak," tutupnya. (maz)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Dilanda Kekeringan, Petani Kabupaten Bekasi Diimbau Menanam Jenis Tanaman Lain Tak Butuh Banyak Air |
![]() |
---|
Dimasa Peralihan Bencana Kekeringan, Pemkab Bekasi Prioritaskan Warga Miskin Alami Krisis Air Bersih |
![]() |
---|
Wilayah Kekeringan Meluas, Pemkab Bekasi Kerahkan Seluruh Perangkat Daerah Atasi Krisis Air Bersih |
![]() |
---|
Dilanda Bencana Kekeringan, MUI Kabupaten Bekasi Minta Warga Salat Istisqa untuk Minta Hujan |
![]() |
---|
Cibarusah Langganan Kekeringan, Pemkab Bekasi Segera Pasang Pipa Salurkan Air Bersih ke Rumah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.