President Candidate Lectures

Perhimpunan Periset Indonesia Sebut Pemerintah Kurang Peduli Manfaatkan Hasil Kajian Para Peneliti

para periset di Indonesia ini akan merasa senang dan dihargai ketika hasil karya penelitiannya digunakan untuk menentukan suatu kebijakan di Indonesia

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
Warta Kota/Yulianto
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyapa para peserta diskusi dalam acara President Candidate Lecture (PCL) yang digelar oleh Warta Kota dan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) di gedung Menara Kompas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023). Kegiatan semacam ini sebenarnya pernah dilakukan pada 2019 lalu, dengan jumlah calon yang lebih banyak. Namun tahun ini, pihaknya menghadirkan lagi suguhan diskusi terbuka untuk publik, agar lebih mengetahui potensi-potensi calon pemimpin negaranya sebelum pemilihan umum (Pemilu) digelar Februari 2024 memdatang. Warta kota/Yulianto 

TRIBUNBEKASI.COM, PALMERAH --- Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) berharap kepada tiga Capres dan Cawapres 2024 untuk melibatkan para peneliti sebelum mengambil kebijakan.

Sebab, para periset di Indonesia ini akan merasa senang dan dihargai ketika hasil karya penelitiannya digunakan untuk menentukan suatu kebijakan di Indonesia.

Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro menjelaskan, para periset ini bekerja di ruang sunyi dan pastinya ada kebahagiaan ketika hasil risetnya direspon dan diimplementasikan.

"Karena itu kajian yang sangat panjang dan sangat serius dilakukan, tidak hanya satu bulan dua bulan tapi bertahu-tahun," ujar Siti Zuhro di Acara President Candicate Lecture dalam acara adu gagasan Capres 2024 di Menara Kompas, Selasa (17/10/2023) kemarin.

BERITA VIDEO : PRESIDENT CANDIDATE LECTURE : GANJAR BAKAL GENJOT DANA RISET INDONESIA

Namun demikian, Siti Zuhro merasa peran pemerintah saat ini tidak seperti gayung bersambut artinya banyak hasil penelitian para periset ini tidak dipakai.

Padahal, banyak periset Indonesia ini melakukan penelitian menggunakan uang pribadi dan tentunya dengan harapan karyanya bisa dipakai untuk suatu kebijakan di Indonesia.

"Kebijakan yang berbasis pada hasil kajian yang serius sehinggga kebijakan publik yang dasarnya keputusan politik itu tidak perlu mestinya ragu ambil kebijakan karena berbasis data," ungkapnya.

Baca juga: Jika Jadi Presiden 2024, Ganjar Pranowo Bakal Kasih Insentif ke Periset dan Swasta, Ini Alasannya

Oleh karena itu, Siti Zuhro sudah mendengar penjelasan dua Capres 2024 yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di acara yang dibuat oleh PPI dan Warta Kota.

Ia melihat dua Capres 2024 tersebut memiliki empati dan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja para periset di Indonesia.

Sebab, peran periset ini sangat penting untuk menentukan kebijakan. Bahkan di negara maju saat ini semuanya menggunakan hasil kajian para peneliti sebelum mengambil kebijakan.

BERITA VIDEO : PRESIDENT CANDIDATE LECTURE'S: ANIES SEBUT PERTUMBUHAN EKONOMI HARUS FOKUS PADA PEMERATAAN

"Bukan suatu kebijakan diambil dadakan atau spontan apalagi itu menyangkut negara dan bangsa," tegasnya.

Dua Capres 2024, Anies dan Ganjar sangat mendukung para periset di Indoensia terlibat dalam suatu penngambilan kebijakan demi membangun bangsa dan negara.

Sehingga, kebijakan yang diambil oleh dua Capres tersebut ketika jadi orang nomor 1 di Indonesia bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved