Pemilu 2024

Waketum PKN Nilai Pandangan Positif Jika Prabowo Gandeng Erick Thohir Ketimbang Gibran Rakabuming

"Apakah Gibran Rakabuming tidak mampu? Belum tentu juga. Anak muda memang cenderung lebih punya kecepatan dan kreatifitas

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
DOK ISTIMEWA
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gerry Habel Hukubun --- Pihak Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) memandang bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka masih terlalu dini untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Pihak Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) memandang bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka masih terlalu dini untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

"Menurut saya susah diterima oleh sebagian masyarakat Indonesia. Karena Gibran Rakabuming sendiri menurut saya masih terlalu dini, dan belum berpengalaman persis seperti pernyataan Pak Jokowi beberapa saat lalu bahwa Gibran baru dua tahun memimpin kota solo," ucap Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gerry Habel Hukubun  dalam keterangannya, Kamis (9/11/2023).

"Apakah Gibran Rakabuming tidak mampu? Belum tentu juga. Anak muda memang cenderung lebih punya kecepatan dan kreatifitas dalam beradaptasi," ujar Gerry lagi.

Gerry juga mengatakan, jika sososk Gibran akan menimbulkan sisi positif bahkan negatif. 

BERITA VIDEO : JANJI-JANJI GIBRAN RAKABUMING SAAT TAMPIL PERDANA DI DEPAN SIMPATISAN

"Karena sudah pasti pendukung pak Jokowi akan mendukung Gibran, namun juga bisa berdampak negatif karena timbul kekecewaan dalam kubu internal pendukung Jokowi, dan sentimen negatif itu semakin kelihatan," ucap Gerry. 

Selain itu, Gerry menambahkan akan berbeda jika Prabowo menggandeng Menteri BUMN Erick Thohir

"Apabila Pak Prabowo menggandeng pak Erick Thohir kemarin, mungkin akan menghasilkan sentimen positif yang lebih signifikan dibandingkan Gibran," imbuhnya.

Prioritas politik bersama keluarga Solo

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpandangan, jika mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution ini sudah berpihak kepada keluarganya.

Hal itu disampaikan Agung saat dihubungi Warta Kota, Kamis (9/11/2023).

Menurut Agung, itu adalah hal wajar, karena menimbang pertarungan pilpres sebagaimana pilkada, adalah uji figur baik soal kualitas maupun rekam jejaknya.

"Yang berarti prioritas politiknya bersama Keluarga Solo ketimbang PDIP. Karena selama ini Ia didukung juga oleh coat tail effect Presiden Jokowi," kata Agung.

BERITA VIDEO : BOBBY NASUTION TANGGAPI PERNYATAAN KETUA DPP PUAN MAHARANI

Diketahui, Kader PDIP sekaligus Wali Kota Medan Bobby Nasution lewat kelompok Barisan Pengusaha Pejuang resmi mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming pada Pilpres 2024 mendatang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Rabu (8/11/2023).

Namun, saat ditanya soal kartu tanda anggota (KTA) PDIP dirinya bungkam, justru menjawab pernyataan yang lain.

"Saya jawab ya saya jawab, ya pokoknya Barisan Pengusaha Pejuang siap memenangkan Prabowo-Gibran,"kata Bobby usai hadiri acara Barisan Pengusaha Pejuang yang mendukung Prabowo-Gibran.

Apalagi, Bendahara DPC PDIP Kota Medan, Boydo Panjaitan, mengatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution terang-terangan seperti menunjukkan sikap menantang ke jajaran PDIP.

Sebab Bobby Nasution mengulur-ulur waktu pengembalian kartu tanda anggota (KTA) PDIP miliknya, sementara Bobby diketahui melakukan deklarasi dukungan ke Prabowo-Gibran di sejumlah tempat.

Karenanya Boydo menganggap, Bobby tidak memiliki etika dalam berpolitik.

Padahal kata dia Bobby telah dipanggil oleh DPP PDIP lantaran memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Sementara PDIP sudah menginstruksikan para kadernya untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Bobby sendiri mengaku diberi waktu 7 hari untuk pikir-pikir kembali atau mengembalikan KTA-nya usai dipanggil DPP PDIP.

Dimana batas terakhir pengembalian KTA adalah pada Kamis (9/11/2023) hari ini.

"Untuk apa menahan-nahan pengunduran dirinya dilakukan? Apa gunanya? Kalau dia sibuk lakukan deklarasi-deklarasi, itu sama aja seperti menantang. Kalau etika politiknya bagus enak, kan dia sudah dipanggil diberikan sedikit peringatan dan imbauan oleh DPP tidak boleh dua kaki," ujar Boydo, Kamis, (9/11/2023),

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
 


 
 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved