Pemilu 2024

Buzzer Berinisial NF Ini Dibayar Rp 285 Juta di Pilpres 2019, Kini Masih Tunggu Harga yang Cocok

NF mengaku dibayar salah satu tim pemenangan pasangan calon presiden pada tahun 2019 lalu senilai Rp 285 juta untuk menjatuhkan pamor lawan politik.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Ichwan Chasani
Thinkstock
Ilustrasi - Buzzer. 

TRIBUNBEKASI.COM — Sepak terjang seorang buzzer seringkali membuat suasana menjelang pesta demokrasi,  pemilihan umum (pemilu), menjadi memanas. 

Sejumlah buzzer biasanya diperdayakan oleh tim pemenangan untuk menggiring opini, baik menaikkan pamor calon yang didukung, atau bahkan menjatuhkan pamor lawan politik.

Tidak hanya di gelaran pesta demokrasi tingkat provinsi, di tingkat nasional sepak terjang para buzzer ini kadang ada yang sampai melampaui batas hingga berujung ke ranah hukum. 

Ternyata biaya menggunakan jasa kelompok buzzer ini terbilang lumayan, nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah, atau mungkin sampai miliaran untuk jangka waktu tertentu. 

Salah seorang buzzer berinisial NF mengaku pernah mendapat proyek untuk menggiring opini pada Pilpres 2019 lalu.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Pemkab Bekasi Beri Hibah 16 Traktor ke Petani

Baca juga: Simak Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Selasa Ini Turun Lagi Rp 2.000 Per Gram, Ini Rinciannya

NF pun mengaku dibayar oleh salah satu tim pemenangan pasangan calon presiden pada tahun 2019 lalu senilai Rp 285 juta.

Uang sebesar itu diperolehnya untuk kerja-kerja buzzer selama tiga bulan, yaitu untuk menggiring opini publik agar masyarakat menjadi percaya dengan narasi atau video yang disebarkannya.

"Jadi Rp 285 juta itu kita untuk satu tim dan itu kita buat iklan sana sini di sosial media supaya mau upload postingan opini kita," kata NF kepada Wartakotalive.com, jejaring berita TribunBekasi.com, Kamis 2 November 2023 lalu.

Namun demikian, NF mengakui tak mudah menjadi buzzer, karena dia harus menyiapkan bahan opini secara matang supaya menarik masyarakat dan seolah-olah menjadi sebuah fakta.

Metode penggiringan opini menjadi seperti berita fakta itu dinamakan Simulakra.

Baca juga: Vakum Lima Tahun Lebih, Aura Kasih Sempat Kaku Saat Syuting Film Rumah Iblis

Baca juga: Bareskrim Polri Tangkap Salah Satu Jaringan Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama di Bekasi

"Selama tiga bulan saya dan tim itu gencar menjatuhkan salah satu Paslon di Pilpres 2019," kata NF tanpa ragu.

Kini, saat Pilpres 2024 hanya hitungan empat bulan lagi, NF mengaku sudah mendapatkan tawaran untuk kembali menjadi buzzer.

Namun ia belum mau menerima tawaran tersebut karena masih melihat perkembangan politik saat ini.

"Sudah ada yang tawarin, tapi harganya belum cocok dan saya mau lihat dulu sampai November 2023 ini situasi politik," ungkapnya.

Menurut NF, menjadi seorang buzzer itu seperti berada di antara jurang.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 21 November 2023

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Selasa, 21 November 2023, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved