Berita Bekasi

Pemkab Bekasi Optimistis Tahun 2024 Zero Miskin Ekstrem

Peningkatan keterampilan menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan sehingga daftar kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi bisa berkurang. 

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Ilustrasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sosial mendistribusikan bantuan sosial berupa uang tunai kepada 1.160 keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk dalam kategori keluarga miskin ekstrem. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sosial Kabupaten Bekasi menargetkan zero miskin ekstrem pada tahun 2024.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Hasan Basri mengatakan, pihaknya terus berupaya dalam penurunan kemiskinan ekstrem, sehingga pihaknya optimistis pada tahun 2024 tidak ada lagi warga miskin ekstrem sesuai target Pemerintah Pusat.

"Kami optimis 2024 zero miskin ekstrem sesuai target pemerintah pusat," kata Hasan pada Rabu, 20 Desember 2023.

Hasan Basri menerangkan, selain memberikan bantuan langsung, pihaknya juga melakukan upaya peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pengurangan jumlah kemiskinan menjadi langkah konkret, tentunya dengan dukungan dari semua stakeholder. 

“Harus ada keinginan bagi warga yang terdata dalam miskin ekstrem untuk bangkit dalam rangka peningkatan kualitas hidup. Baik itu dari segi pendapatan hingga kualitas. Maka, diperlukan keterlibatan semua pihak,” ujarnya.

Baca juga: Bentuk MKMK Permanen, MK Tunjuk Tiga Sosok Ini

Baca juga: Ditahan KPK karena Kasus Suap Jabatan, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Kenakan Rompi Oranye

Hasan Basri mengatakan, peningkatan keterampilan menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan sehingga daftar kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi bisa berkurang. 

Selain itu, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan tim, baik Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) juga Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), guna memastikan tidak adanya miskin ekstrem baru di Kabupaten Bekasi. 

“Miskin ekstrem yang ada, mereka harus punya keterampilan. Untuk meningkatkan ekonomi, pendapatan mereka, jangan sampai datanya terus muncul. Upaya itu harus kita lakukan. Ini perlu dukungan semua pihak,” lanjutnya.

Hasan Basri menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sosial sudah mendistribusikan bantuan berupa uang senilai Rp 1,5 juta kepada 1.160 keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk dalam kategori keluarga miskin ekstrem beberapa waktu lalu.

“Kemarin saya lihat, dan komunikasi dengan mereka itu, ada anaknya yang masih sekolah duduk SMP, SMA jadi kami punya beban untuk membiayai hidup mereka," katanya.

Baca juga: Naik Lagi Rp 7.000 Per Gram, Emas Batangan Antam di Bekasi Rabu Ini Dijual Segini, Simak Rinciannya

Baca juga: Yakin Saksi Ahlinya Kompeten, Firli Bahuri Pertanyakan Gugatan Praperadilannya Dinilai Tidak Jelas

Hasan Basri berharap, di tahun 2024 kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi bisa tuntas. Maka agar data warga miskin tidak muncul pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), harus ada upaya bersama.

Dirinya optimistis, bila kerjasama terbangun, dan pelatihan dilaksanakan secara rutin dan serius serta diberikan bantuan modal, penanganan kemiskinan ekstrem bisa teratasi. 

"Kalau bisa dibantu dengan pelatihan permodalan, kami yakin penanganan kemiskinan ekstrem akan optimal. Dengan begitu, data kemiskinan akan berkurang, kalau tidak berkurang berarti harus ada upaya lain. Maka, pemerintah daerah harus support memberikan keterampilan," tandasnya. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved