Bentrok Dua Kelompok Preman Tewaskan 1 Orang di Pasar Baru, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

TRIBUNBEKASI.COM — Penyidik Polres Metro Bekasi Kota menetapkan empat orang tersangka terkait peristiwa bentrokan yang melibatkan dua kelompok preman di Pasar Baru Kota Bekasi, dan menewaskan satu orang korban.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, salah satu dari  tersangka tersebut juga turut terluka akibat bentrokan.

"Dia juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap korban (yang meninggal dunia). Jumlah tersangka empat orang," ungkap AKBP Muhammad Firdaus di Mapolres Metro Bekasi Kota, dikutip Kamis, 4 Januari 2024.

AKBP Muhammad Firdaus menambahkan, empat orang tersangka tersebut mengaku berasal dari kelompok Dewi Sartika dan kelompok Gabus.

"Ada yang kami amankan karena mereka melakukan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama," imbuh dia.

Baca juga: Ada Rocky Gerung dan Luqman Hakim Saifuddin Diantara Puluhan Pelayat, Iringi Pemakaman Rizal Ramli

Baca juga: Bawaslu Jakarta Pusat Putuskan Aktivitas Gibran Bagi Susu di CFD sebagai Pelanggaran Hukum

Hingga saat ini, polisi masih mencari barang bukti yang digunakan tersangka untuk menusuk korban hingga tewas.

Berdasarkan keterangan saksi, penusukan dilakukan dengan cutter.

AKBP Muhammad Firdaus memastikan, dua kelompok yang terseret kasus tersebut bukanlah anggota organisasi masyarakat (ormas).

"Bukan (ormas), memang kalau bisa dibilang preman setempat," ucapnya.

Peristiwa bentrokan itu bermula dari kelompok korban yang bersitegang dengan pedagang pada Rabu, 27 Desember 2023 lalu sekitar pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Jenazah Rizal Ramli Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Istrinya di TPU Jeruk Purut, Kamis Siang Ini

Baca juga: Cek Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis Ini Turun Rp 6.000 Per Gram, Simak Detailnya

Pada saat itu, kelompok pelaku datang dengan tujuan untuk melerai.

Namun, dua kelompok itu justru baku hantam.

"Kedua kelompok baik korban dan juga pelaku ini baku hantam lah," tutur AKBP Muhammad Firdaus.

Kemudian, dua orang dari kelompok pelaku itu melakukan pengeroyokan terhadap kelompok korban.

"Datang teman-teman korban untuk membantu. Di sana kedua kelompok berantem sehingga ada yang tertusuk dari kelompok korban," ujar AKBP Muhammad Firdaus.