Pemilu 2024

TPN Ganjar-Mahfud Menengarai Adanya Konspirasi untuk Menangkan Prabowo-Gibran 

Menurut Todung Mulya Lubis, konspirasi tersebut terlihat dari berbagai dugaan kecurangan di beberapa daerah di Indonesia.

Editor: Ichwan Chasani
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis (tengah) memberikan keterangan saat jumpa pers di Media Center TPN, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024. 

TRIBUNBEKASI.COM — Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menengarai adanya konspirasi untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilu 2024.

Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengatakan hal itu dalam jumpa pers di Media Center TPN, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024.

Menurut Todung Mulya Lubis, konspirasi tersebut terlihat dari berbagai dugaan kecurangan di beberapa daerah di Indonesia.

"Saya melihat ada konspirasi untuk memenangkan paslon tertentu khususnya paslon nomor 2," kata Todung Mulya Lubis.

Dia mencontohkan dugaan kecurangan, seperti muncul rekaman suara ajakan memilih Prabowo-Gibran yang diduga dilakukan pejabat di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Baca juga: Prabowo jadi Inspirasi Abah Lala Ciptakan Lagu Yo Pasti Menang

Baca juga: Cek Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Rabu Ini, Nyungsep Rp 13.000 Per Gram, Ini Detailnya

"Kita mendengar percakapan antara beberapa pejabat setempat, apakah itu Kepala Kejaksaan, pihak Dandim ya, kemudian juga pihak kepolisian yang meminta kepada warganya untuk memilih paslon nomor 2," ujar Todung Mulya Lubis.

Selain itu, Todung Mulya Lubis juga menyinggung beredarnya video Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Medan Andy Yudhistira yang diduga mengajak para kepala sekolah memilih Prabowo-Gibran.

Saat ini, Andy Yudhistira juga menjabat sebagai Sekretaris PGRI Kota Medan.

Todung Mulya Lubis menegaskan, tindakan-tindakan tersebut bisa mempengaruhi perilaku para pemilih untuk menentukan pilihannya atau yang biasa disebut voting behavior.

"Ini dalam masyarakat yang kita sebut dalam ilmu politik dan patron client, itu bisa mengikuti apa yang dikatakan oleh patronnya," tutur Todung Mulya Lubis.

Baca juga: Polisi Pastikan Karyawan Toyota yang Tewas Didalangi Istrinya, Tidak Berselingkuh

Baca juga: Empat Fakta Pembunuhan Berencana Karyawan Toyota di Karawang, Didalangi Istri Sendiri

Tak hanya itu, Todung Mulya Lubis juga menyoroti beredarnya video Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi yang mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat jutaan pegawai negeri sipil (PNS) jika Prabowo-Gibran menang.

"Pola ini kita lihat di mana-mana bahwa ada konspirasi untuk memenangkan salah satu paslon dan paslon nomor 2. Dan kalau kita biarkan, ini akan menjadi cacat ya buat Pemilu buat Pilpres yang kita adakan kali ini," imbuhnya. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved