Berita Karawang

Benahi Persoalan Sampah di Karawang, Aep Syaepuloh Belajar Pengelolaan Sampah ke Banyumas

Banyumas sudah sangat sukses mewujudkan zero waste to landfill dan menekan emisi gas rumah kaca, dan saat ini sudah tidak ada lagi TPA.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengunjungi Kabupaten Banyumas untuk belajar pengelolaan sampah pada Selasa, 30 Januari 2024. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengunjungi Kabupaten Banyumas untuk belajar pengelolaan sampah pada Selasa, 30 Januari 2024.

Dia datang langsung untuk mempelajarinya dengan mengajak sejumlah pejabat Karawang.

Aep  Syaepuloh memilih Kabupaten Banyumas lantaran saat ini dinilai sebagai daerah yang paling sukses melakukan pengelolaan sampah bahkan di Asia Tenggara, sehingga paling layak dijadikan contoh bagi pengelolaan sampah di Karawang.

Banyumas juga sudah sangat sukses berkomitmen mewujudkan zero waste to landfill dan menekan emisi gas rumah kaca, dan di Banyumas saat ini sudah tidak ada lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sebaliknya justru Pemkab Banyumas memperbanyak Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST): dari 27 kecamatan di Banyumas, mereka mempunyai 29 TPST.

Aep Saepulloh2 - 31 Jan
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengunjungi Kabupaten Banyumas untuk belajar pengelolaan sampah pada Selasa, 30 Januari 2024.

"Ini luar biasa Aep menilai dalam kurun waktu 5 tahun, Pemkab Banyumas dari 2018 berstatus darurat sampah sampai 2023 kini menjadi yang terbaik mengelolanya," kata Aep.

Dari 450 ton sampah rumah tangga per hari, 98 persen diolah menjadi produk bernilai jual tinggi.

Menariknya, semua unsur masyarakat juga turut dilibatkan dengan cara Pemkab Banyumas menyediakan aplikasi Jeknyong dan Salinmas: di dua apilkasi itu warga bisa jual sampah ke pemerintah daerah lewat aplikasi, tidak tunggu waktu lama Jeknyong jemput sampahnya untuk dibawa ke TPST.

Harga jualnya lumayan, warga jadi semangat.

Sampah-sampah dari rumah masyarakat itu dibawa ke TPST terdekat. Untuk dikumpulkan, dipilah, dikeola hingga pemerosesan terakhir. Sampah organik dikelola menjadi magoot yang produksinya bisa mencapai 1-2 ton per hari.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Rabu 31 Januari 2024 Ini

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Rabu 31 Januari 2024, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya

Sedangkan sampah non-organik didaur ulang menjadi batu bata, berbagai macam plastic yang siap jual, pavling blok hingga Refuse Derived Fuel (RDF).

Pendapatan daerahnya besar dari pengelolaan sampah. Sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di Kabupaten Banyumas ini mampu menekan beban APBD-nya hingga 50 persen

Siap Diterapkan ke Karawang

Aep menyebut, Kabupaten Karawang ke depan akan mencontoh Pemkab Banyumas untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah dari tingkat hulu ke hilir.

Dia mengakui, untuk langkah awal ia akan menuntaskan dulu permasalahan penglolaan sampah di tingkat hilir yakni TPAS Jalupang.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved