Warga Karawang Keracunan Gas

Polres Karawang Tetapkan Dua Tersangka Kebocoran Gas Klorin PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Dua tersangka ini berinisial MD sebagai Kepala Shift Stroge Clhorine dan RP sebagai Kepala Shift atau Ka Regu Filling Station Clhorine. 

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Kasat Reskrim, AKP Abdul Jalil didampingi Kanit Tipiter, Iptu Kadek Diva menunjukkan barang bukti kasus kebocoran gas klorin produksi caustic soda PT Pindo Delli 2 di Kecamatan Ciampel saat konferensi pers di Mapolres Karawang pada Senin, 5 Februari 2024. 

Kejadian kebocoran gas yang membuat harus menderita karena alami sesak nafas, perih tenggorokan, hingga pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit tercatat sudah terjadi lima kali.

"Bahkan sebetulnya lebih dari itu, lima kali ini yang tercatat parah karena ramai dan viral saja," kata Nurdin Syam kepada TribunBekasi.com pada Jumat (26/1/2024).

Menurut Nurdin Syam, warga juga telah melakukan rapat bersama aparat desa serta menggandeng kuasa hukum untuk menyiapkan gugatan ke pengadilan jika tak kunjung ada penyelesaian dari pemerintah.

"Artinya kami sudah lelah, kami meminta pihak perusahaan menghentikan produksi caustic soda, agar tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini," ujarnya.

Jika pabrik tak ingin direlokasi, kata dia, warga memberikan opsi untuk perusahaan merelokasi rumah warga.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT HLI Green Power Butuh 300 Orang Production Technician Lulusan SLTA

Baca juga: Muspida Karawang Kumpul Bahas Kebocoran Gas Klorin, Bakal Terjunkan Tim Investigasi

Tentunya relokasi itu harus didapatkan secara sepandan dengan lokasi yang baik.

"Jadi jika memang rumah warga yang direlokasi harus sepadan. Jika yang tanah milik tentu besaran harganya harus sesuai, tapi untuk yang buka disediakan lokasi juga yang layak," imbuhnya.

Dia menambahkan, warga juga telah menyampaikan permohonan waktu untuk bisa bertemu Bupati Karawang, Aep Syaepuloh dan Ketua DPRD Karawang Budianto.

Warga ingin langsung bertemu untuk menyampaikan keluh kesah dan harapannya terhadap kejadian yang selama ini dialaminya.

"Kami sudah sampaikan surat permohonannya, tinggal nunggu kabar dan waktunya saja," katanya.

Baca juga: Dipastikan Masuk Babak 16 Besar, Timnas Indonesia Diyakini Mampu Kalahkan Australia

Baca juga: Bupati Karawang Tetapkan Tiga Situs Bersejarah Jadi Cagar Budaya

Sementara itu Udin (42) warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel meminta agar pabriknya direlokasi.

Sebab, setiap kali kebocoran selalu terkena dampaknya.

"Lima kali kejadian empat kali kena sampai dirawat. Yang sekarang ini aja engga sampai, kalau pusing, sesak sama mualnya ya kerasa," katanya.

Dia berharap sekarang ini ada langkah konkret atas kejadian kebocoran gas klorin. Sebab, selama ini setiap kejadian hanya ramai beberapa hari saja tanpa ada kejelasannya.

Padahal, selama ini kejadian kebocoran gas selalu menghantuinya dan membuatnya tidak tenang meninggalkan keluarga ketika tengah bekerja.

Baca juga: Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini Dibanderol Naik Rp 6.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Baca juga: Tiba di Jayapura, Pasar Pharaa Sentani Jadi Tempat Pertama yang Dikunjungi Gibran

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved