Pemilu 2024

Soroti Pernyataan Kritis dari Sivitas Akademi Perguruan Tinggi Soal Pemilu 2024, Ini Kata SBY

SBY yakin rakyat Indonesia ingin Pemilu 2024 ini bisa berjalan secara jujur dan adil serta mendapatkan hasil yang sah.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada semua pihak yang melontarkan pernyataan Pemilu 2024 ada kecurangan adalah tindakan berlebihan. 

Menurut SBY, kecemasan perguruan tinggi tidak pernah terjadi di empat kali Pemilu sebelumnya.

Sebagai informasi, Dewan Guru Besar dan Sivitas Akademika Universitas Indonesia (UI) melakukan gerakan moral dengan menggelar deklarasi kebangsaan di Gedung Rektorat UI, Jumat (2/2/2024).

Ketua Dewan Guru Besar UI Prof Harkristuti Harkrisnowo merasa prihatin karena tatanan hukum dan demokrasi di Indonesia telah hancur.

Sebab, di Pemilu 2024 ini etika bernegara dan bermasyarakat telah hilang karena banyak terjadi kasus korupsi dan nepotisme.

"Telah menghancurkan kemanusiaan, dan merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup," ujarnya, Jumat.

Menurutnya, keserakahan atas nama pembangunan yang dilakukan oleh pejabat negara tanpa naskah akademik berbasis data, kewarasan akal budi dan dikendalikan nafsu, telah menyebabkan punahnya sumberdaya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut.

Selain itu, kata Tuti sapaan akrabnya, secara tidak langsung sudah memusnahkan keanekaragaman hayati dan semua kekayaan bangsa Indonesia.

"Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa kita," terangnya.

Tuti mengaku, apa yang terjadi saat ini sudah membuat resah karena sikap dan perilaku laku para pejabat, elit politik serta hukum yang mengingkari sumpah jabatannya.

Ia menilai para pejabat negara memilih untuk menumpuk harta pribadi, dan membiarkan negara tanpa tatakelola dan digerus korupsi, yang memuncak menjelang Pemilu. 

"Kami cemas kegentingan saat ini akan bisa menghancurkan masa depan bangsa dan ke-Indonesiaan," ungkapnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir/m26)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 


 
 
 

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved