Kasus Pembunuhan
Ungkap Kasus Pembunuhan Dante, Polda Metro Bakal Libatkan Ahli Poligraf dan Kriminolog
Penyidik Polda Metro dalam waktu dekat bakal melibatkan ahli poligraf atau ahli penguji kebohongan untuk mengungkap kasus pembunuhan Dante tersebut.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Ditenggelamkan 12 kali
Diberitakan sebelumnya, meninggalnya Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante putra Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas, meninggal dunia mulanya diduga karena tenggelam di kolam renang di kawasan Jakarta Timur, Sabtu lalu, 27 Januari 2024.
Meninggalnya Dante diketahui dari unggahan Tamara Tyasmara, yang mencurahkan isi hati dan kesedihannya di media sosial. Postingnannya pun menyita perhatian publik.
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Rabu 28 Februari 2024 Ini
Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Rabu 28 Februari 2024, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya
Kala itu, Dante berenang ditemani kekasih dari Tamara Tyasmara, yakni pria berinisial YA. Tamara tak bisa mendampingi karena bekerja dekat dari kolam renang.
"Pas saya mau menyambangi Dante, saya dihubungi orang yang saya percaya ini (YA) kalau Dante dilarikan ke rumah sakit. Kemudian saya berangkat kesana, padahal saya sudah sampai di kompleks kolam renang itu," kata Tamara Tyasmara yang ditemui di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024) malam.
"Sampai sana Dante sudah meninggal. Saya kaget, saya cubit dan gigit Dante agar bisa merespon, tapi ternyata tidak," sambungnya.
Tamara tak menyangka kalau Dante meninggal dunia diduga karena tenggelam di kolam renang. Sebab, ia merasa putranya bisa berenang.
"Dante itu les renang, dia tuh bisa berenang. Saya juga tidak tahu kenapa bisa sampai tenggelam," ungkapnya.
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Keramika Indonesia Assosiasi Butuh Segera Supervisor RMC & Lab
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Keramika Indonesia Assosiasi Butuh Segera HR Officer Lulusan Sarjana
Salah satu saksi yang ada di kolam renang pun membuat laporan ke Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur yang kemudian ditelusuri oleh penyidik, hingga akhirnya mendatangi rumah duka Tamara Tyasmara.
Tamara Tyasmara mengakui polisi datang mengajukan proses autopsi, untuk membuka proses penyelidikan kematian Dante. Namun ditolak oleh Tamara.
"Waktu itu saya tidak mau, karena jenazah Dante sudah rapih. Dante sudah dimandikan, dikafankan, dan siap di makamkan. Akhirnya saya dan bapanya Dante (Angger Dimas), menandatangani berkas penolakan autopsi," ucapnya.
Tamara mengaku meminta waktu kepada polisi selama satu Minggu setelah kematian Dante, untuk melihat rekaman CCTV, sebagai bukti kunci atas kematian anaknya.
"Kenapa saya meminta waktu, saya masih membuat mental saya kuat buat melihat rekaman Dante di kolam renang. Saya saja tidak bisa makan, baru bisa makan tiga hari setelah kematian Dante," jelasnya.
Baca juga: Warga Kampung Legok Cariu Bojongmangu Bekasi Was-Was Terjadinya Longsor Susulan
Baca juga: Gelar Aksi Demo dan Blokir Jalan, Mahasiswa Universitas Pancasila: Maaf Rektor Kami Cabul
Beberapa hari kemudian, Tamara mendatangi Polda Metro Jaya, didampingi tim kuasa hukum. Ia menginginkan proses penyelidikan ditangani oleh penyidik disana, bukan di Polsek Duren Sawit.
Hingga akhirnya Tamara dan Angger mencabut berkas penolakan autopsi. Kemudian, penyidik menggelar proses ekshumasi autopsi jenazah Dante di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024).
Tamara dan Angger hadir dalam proses tersebut.
Wanita berusia 29 tahun ini terlihat menangis saat menyaksikan makam Dante dibongkar, jenazah anaknya kembali diperlihatkan untuk proses pengambilan sampel guna memulainya penyidikan kasus kematiannya.
Setelah itu, polisi terus melakukan proses penyelidikan, dengan memeriksa 20 saksi yang mengetahui tentang kematian Dante di kolam renang, tiga diantaranya adalah Tamara, pacarnya yang berinisial Ya, dan Angger Dimas.
BERITA VIDEO : PELAKU PEMBUNUHAN DANTE DITANGKAP, ANGGER DIMAS: YA SEPERTI BINATANG
Setelah hasil sampel keluar, polisi menaikan status kematian Dante ke tahap penyidikan, yang kemudian melakukan gelar perkara hingga akhirnya penyidik menetapkan YA, kekasih Tamara sebagai tersangka.
YA dijerat dengan tuduhan kelalaian hingga membuat orang meninggal hingga pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara.
"Dari hasil CCTV. YA terlihat membenamkan (menenggelamkan) korban (Dante) sebanyak 12 kali," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra di kantornya, Jumat (9/2/2024).
"Selain itu, dari rangkuman rekaman aktivitas korban dan pelaku, kami merasa memiliki cukup bukti untuk menetapkan tersangka, yang kemudian melakukan penangkapan," ujarnya.
Tamara pun mendatangi Polda Metro Jaya, Jumat siang. Didampingi kuasa hukumnya, ia menemui penyidik guna membicarakan progres kematian Dante. Ia pun diberitahu polisi YA sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Pemilik Kontrakan Korban Pergeseran Tanah di Bojongmangu Minta Pengelola Tol Japek II Tanggungjawab
Baca juga: Rektor Universitas Pancasila Akhirnya Dinonaktifkan usai Mencuat Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
"Ya Alhamdulillah sekarang pelaku sudah ditangkap. Aku mau proses berjalan dengan lancar kedepannya, aku serahin semua ke penyidik," kata Tamara Tyasmara.
Tamara mengakui YA, kekasihnya yang jadi tersangka dalam kematian Dante, sudah dekat cukup lama. Selama 2,5 tahun mereka memiliki hubungan intensif, sehingga Tamara Tyasmara tidak menyangka kalau YA adalah pelaku utama atas kematian Dante, saat berenang di kolam renang di kawasan Jakarta Timur.
"Siapa sih ada yang menyangka? Enggak mungkin ada yang nyangka. Jadi sekarang aku mau tau apa motifnya," ungkap Tamara Tyasmara.
Sementara itu, Angger Dimas juga mendatangi Polda Metro Jaya Jumat sore. Dirinya menemui penyidik, guna menanyakan perihal proses hukum atas kematian putranya, Dante.
Setelah menemui penyidik, Angger Dimas bersyukur pelaku kematian Dante sudah diungkap dan ditangkap. Sebab, kasus meninggalnya sang anak sangat misteri.
Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Rumah dan Kontrakan di Bojongmangu Ambles, Diduga Akibat Proyek Tol Japek 2
Baca juga: Nikmati Status Baru sebagai Ibu, Angel Pieters Rasakan Kebahagiaan Berbeda
"Saya bersyukur dan juga sangat lega setelah polisi mengungkap pelakunya," kata Angger Dimas.
Angger pun tidak meminta kepada penyidik untuk bertemu dengan YA, kekasih Tamara yang juga tersangka atau pelaku atas kematian Dante. Ia juga tidak mau menemui orang tersebut.
"Lebih baik saya tidak ketemu. Sekarang saya masih pakai masker, karena saya masih emosi. Selama ini saya sangat emosi, apalagi tau Dante sudah meninggal," ucapnya.
Angger mengaku dirinya sudah melihat rekaman CCTV detik-detik kematian Dante, yang ternyata ditenggelamkan oleh YA saat berenang bersama. Ia tak menyangka pelaku melakukan hal sekeji itu.
"Responnya ya itu bukan kelakuan manusia sih, itu seperti kelakuan manusia purba atau binatang," tegasnya.
Baca juga: Citra Swarna Grande Karawang Siap Luncurkan Hunian Bergaya Eropa Mediterania
Baca juga: Bermula dari Kios Kecil, Kenari Djaja si ‘Raja Kunci’ kini Rayakan Ulang Tahun ke-59
Angger mengatakan Dante selama ini belum bisa berenang, meskipun ia pernah mendaftarkan putranya les berenang saat masih berusia satu sampai dua tahun.
Les renang terhenti ketika Covid menerjang Indonesia. Tapi, Angger merasa Dante belum bisa berenang dengan baik.
"Saya tidak pernah menyampaikan Dante bisa berenang. Karena setau saya, dia itu tidak bisa berenang dan tidak suka dengan renang," ungkapnya.
Angger juga tidak mengetahui selama ini kalau Dante sering dititipkan ke kekasih Tamara. Sebab, ia sudah putus komunikasi dengan Tamara semenjak mereka bercerai di tahun 2021.
"Hampir tiga tahun kami tidak komunikasi. Saya pun ke anak langsung aja kalau mau komunikasi," katanya.
Angger Dimas mengaku saat ini masih berusaha untuk menenangkan diri. Ia sangat emosi ketika tahu Dante meninggal dunia di tangan YA, kekasih Tamara Tyasmara.
"Sekarang tinggal bagaimana saya berusaha melepaskan dan mengikhlaskan anak saya. Ini semua takdir Allah," ujar Angger Dimas. (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q/Arie Puji Waluyo)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
kasus pembunuhan
anak pemain sinetron
Tamara Tyasmara
Raden Andante Khalif Pramudityo
Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Ade Ary Syam Indradi
Ahli poligraf
Pelaku Pembunuhan Ibu Muda di Jatiluhur Ternyata Orang Dekat, Diduga karena Sakit HatI |
![]() |
---|
Ancaman Pembunuhan Itu Nyata! Polsek Jatiluhur Diduga Sepelekan Laporan Dea yang Tewas di Rumahnya |
![]() |
---|
Seorang Ibu Muda Ditemukan Tewas di Jatiluhur, Korban Sempat Curhat Dapat Teror dan Ancaman |
![]() |
---|
Pembunuh dan Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan di Padang Divonis Hukuman Mati |
![]() |
---|
Penemuan Mayat Bocah SD di Sumsel Dituntun Warga yang Kesurupan, Lokasinya Tertutup Semak Belukar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.