Pemilu 2024

Soal Simulasi Makan Siang Gratis, Anies Baswedan: Belum Ada Keputusan KPU, Dasar Hukumnya Apa?

Anies Baswedan pun mempertanyakan simulasi tersebut bagian dari melangkahi sistem yang sudah ada.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
tangkapan layar Youtube KompasTV
Program Makan Siang Gratis --- Calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan, mengatakan,  saat ini pemenang Pilpres 2024 belum diumumkan, tetapi program salah satu pasangan capres dan cawapres sudah dirapatkan bahkan disimulasikan. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan, mengatakan,  pemerintah memfasilitasi program pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memang hal yang baik.

Namun, kata Anies Baswedan, saat ini pemenang Pilpres 2024 belum diumumkan, tetapi program salah satu pasangan capres dan cawapres sudah dirapatkan bahkan disimulasikan.

“Ketika sudah ada surat keputusan KPU nomor (misalnya) xyz tanggal sekian, tahun sekian, ditetapkan pasangan (misalnya) abcd menjadi pemenang, nah itu menjadi dasar untuk pemerintah mengakomodasi. Tapi kalau belum ada keputusan lalu apa dasarnya?" ujar Anies Baswedan di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu (3/3/2024).

Anies Baswedan pun mempertanyakan simulasi tersebut bagian dari melangkahi sistem yang sudah ada.

BERITA VIDEO : BOCORAN AIRLANGGA SOAL PROGRAM MAKAN SIANG GRATIS PER ANAK RP 15 RIBU, DI LUAR SUSU

Bahkan, dia mengingat ketika ia terpilih sebagai gubernur dan melakukan transisi pemerintahan.

Seperti diketahui Anies Baswedan mengkritik pemerintah yang secara terang-terangan telah memulai simulasi program makan siang gratis terhadap para siswa.

Diketahui, makan siang gratis program capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Jika Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Pengamat: Guru-guru Honorer bisa Tak Terima Honor

Eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mempertanyakan dasar hukum pemerintah memulai simulasi makan siang gratis.

"Pertanyaannya, dasar hukumnya apa? Ketika pemerintah merapatkan rencana sebuah paslon, dasar hukumnya apa. Negara itu kan bergerak menggunakan aturan hukum bukan?,” kata Anies 

Kala itu, Anies mengaku tidak dapat berdiskusi dengan gubernur sebelumnya untuk melakukan transisi pekerjaan sebagai gubernur.

Namun, proses itu pun dilakukan usai dia ditetapkan resmi sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh KPU.

“Saya pernah ngalamin terpilih jadi gubernur, lalu gubernur yang sebelumnya tidak membuka diri untuk berdialog untuk berdiskusi sehingga transisi berjalan dengan baik. Transisi yang baik itu diperlukan dalam demokrasi. Tapi kapan proses transisi dimulai, setelah ada ketetapan yang memiliki kekuatan hukum dari KPU baru itu dimulai," jelas Anies.

Mahfud MD : tidak etis

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor 03 Mahfud MD menyebut, bahwa simulasi makan siang gratis tidak etis sebelum pelantikan presiden baru setelah 20 Oktober 2024 mendatang.

Menurut Mahfud MD, pembahasan dan simulasi makan siang gratis untuk anak sekolah itu tidak dibicarakan sekarang. 

Pasalnya, kata Mahfud MD, hingga saat ini belum diketahui siapa yang memenangkan Pilpres 2024.

“Seharusnya program itu tidak dibicarakan sekarang, menunggu presiden baru dilantik, apakah Anies, Prabowo, dan Ganjar yang memenangkan Pilpres,” ujarnya di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (1/3/2024).

BERITA VIDEO : MENKEU SRI MULYANI SOAL PROGRAM MAKAN SIANG GRATIS PRABOWO-GIBRAN: WASPADAI DEFISIT

Lebih lanjut, Mahfud MD menyinggung tentang pernyataan yang berbeda antara presiden dan menteri.

“Sekarang bicaranya beda-beda, presiden bilang tidak bicarakan itu, sementara menterinya bilang iya. Sekarang mulai tidak terkoordinasi isunya,” ujar Mahfud.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi Jokowi membantah Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024), secara spesifik membahas program makan siang dan susu gratis di sekolah serta pesantren, yang diusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bantahan itu disampaikan Jokowi selepas membuka Rapat Pimpinan TNI/Polri di GOR Ahmad Yani, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Sementara itu, pada Senin (26/2/2024), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah masih menunggu hasil resmi pilpres dari KPU, meski demikian program ikonik dari presiden terpilih akan masuk dalam pembahasan rencana kerja pemerintah (RKP) dan RAPBN tahun 2025, termasuk program makan siang gratis.

Kemudian, pada Kamis (29/2/2024), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten.

Ogah komentar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato memeriksa simulasi program makan siang gratis di Tangerang.

Simulasi program makan siang gratis kali ini dilaksanakan untuk pelajar tingkat pendidikan dasar dan menengah, di SMP 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024) kemarin.

Menanggapi hal itu, Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan enggan mengomentari terkait hal itu.

"Tidak ada komentar," ucap Anies setelah Salat Jumat di Masjid Jami' Nurul Huda, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024).

Pihaknya, kata dia, hanya fokus terhadap keputusan final Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pilpres 2024.

“Kita semua masih menunggu keputusan final atas hasil, dan tim kami juga melakukan proses pengumpulan semua kecurangan-kecurangan pelaksanaan kemarin (Pemilu)," jelas Eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.

Dia menuturkan Timnas AMIN siap memberantas praktik kecurangan dalam Pilpres 2024 kemarin, agar pesta demokrasi ini berjalan jujur dan adil.

"Kita ingin perubahan, itu juga termasuk perubahan pelaksanaan pemilu. Agar pelaksanaan pemilu itu jujur dan adil, semua ketidakadilan, semua ketidakjujuran, kami akan laporkan dan kami akan perjuangkan untuk ditegakkan keadilan," jelas dia.

Dia pun mengungkapkan perjuangan tim hukum masih terus bergulir, baik di daerah maupun di nasional. Semua bukti-bukti telah dikumpulkan untuk digugat melalui proses hukum.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa anggaran pembiayaan program makan siang gratis yang dijanjikan kubu Prabowo-Gibran, akan bersumber atau menggunakan anggaran dari dana Bantuan Operasional Sekolah atau (BOS).

Adapun dana BOS berasal dari anggaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Program makan siang gratis ini merupakan program andalan dari calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Menurut Airlangga nantinya pola pendanaan program ini akan melalui BOS Spesifik atau Bos Afirmasi.

"Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa," ujar Airlangga saat simulasi program makan siang gratIs di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024).

BOS Afirmasi adalah program pemerintah pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di daerah khusus, yang ditetapkan oleh kementerian.

Airlangga menjelaskan nantinya dana program makan siang gratis itu akan langsung disalurkan ke rekening sekolah. 

Menurutnya akan ada rekening terpisah antara penyaluran BOS Reguler dan BOS Spesifik.

Tujuannya, menurut Airlangga agar ada evaluasi dan pemantauan yang jelas atas pembiayaan program tersebut. 

(Sumber : Laporan Wartawan  Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27/Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 
 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved