Berita Bekasi

Disperkimtan Kabupaten Bekasi Kolaborasi Bareng DPPKB dan Dinkes Bangun Jamban Turunkan Stunting

Selain stunting, Disperkimtan Kabupaten Bekasi juga ikut berperan mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan program perbaikan rutilahu

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir --- Guna menurunkan angka stunting, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertahanan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi berkolaborasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya. 

BERITA VIDEO : TALKSHOW SIRNA STUNTING: PERAN AYAH DALAM MEMBENTUK KELUARGA BERKUALITAS DI KABUPATEN BEKASI

Target nol persen

Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stnting hingga sesuai target Pemerintah Pusat nol persen pada tahun 2024. 

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi mencapai 21,5 persen. Sementara pada tahun 2022 turun menjadi 17,8 persen.

Penanganan stunting terbilang sukses di tahun 2023 karena berhasil ditekan ke angka 13,8 persen.

Padahal pemerintah pusat menargetkan angka prevalensi stunting di 14 persen pada tahun 2024 tapi pada tahun 2023 di Kabupaten Bekasi telah tercapai.

Tentu dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting ini banyak peran instansi. Misal kemiskinan ekstrem itu leading sektornya Dinas Sosial.

Stunting itu ada Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB).

Kendati demikian ada peran instansi lain yang tidak kalah penting sebetulnya, yakni Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan.

"Kami terus berusaha dan berkolaborasi bersama. Maka itu tadi ada anggaran dari Pemkab Bekasi, provinsi, pemerintah pusat. Juga CSR perusahaan," ucap Nur Chaidir.

Dengan adanya program kolaborasi ini mudah-mudahan bisa teratasi soal stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Saya berharap semua (stunting dan kemiskinan ekstrem) tuntas lah. Kami hanya menyokong atau mendorong kaitannya program-program Rutilahu dan SPALDS dalam upaya penanganan kesmiskinan ekstrem dan stunting. (*/maz)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved