Berita Politik

Tak Diundang Rakernas, Hubungan Jokowi dengan PDIP Terjawab Sudah, Ini Kata Pengamat Ujang Komarudin

PDIP menyatakan tidak mengundang Jokowi ke perhelatan rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP pada 24-26 Mei di Ancol, Jakarta Utara.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
Instagram (Pribadi)
Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat. Momen itu diunggah Puan Maharani dalam akun instagram miliknya. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Status Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai kader di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terjawab sudah.

PDIP menyatakan tidak mengundang Jokowi ke perhelatan rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP pada 24-26 Mei di Ancol, Jakarta Utara.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, mengatakan, tidak diundangnya Jokowi dalam rakernas PDIP dinilai telah berakhir juga hubungan keduanya.

“Memang sudah tidak hubungan kan, Ketua Mahkamah Partai PDIP Komarudin mengatakan bahwa Jokowi bukan lagi bagian PDIP dan itu sudah tidak diakui. Artinya ini jelas dan clear ” jelas Ujang, Senin (20/5/2024).

BERITA VIDEO : ISTANA TIDAK BANTAH KEINGINAN JOKOWI BERTEMU MEGAWATI

Ujang mengatakan, tak diundangnya Jokowi meski masih menjabat sebagai menjawab teka-teki mengenai statusnya di partai berlogo banteng itu.

Ujang membeberkan PDIP sudah tidak lagi mengakui, bahkan sudah tidak lagi membutuhkan Jokowi.

“Itu konsekuensi dari perbedaan pilihan dan pandangan antara PDIP dan Jokowi,” ungkap dia.

Baca juga: Kapan Pertemuan JK dan Megawati Bakal Terjadi? Ini Prediksi Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said

Sebagai informasi, PDIP menjadikan Rakernas sebagai momentum penting untuk merumuskan sikap politik sesuai dengan dinamika politik nasional. 

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menyebut, Rakernas PDIP mengangkat tema 'Satya Eva Jayate' yang memiliki makna Kebenaran Pasti Menang.

"Penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara serta berbagai upaya lain yang mengerdilkan demokrasi yang sering disebut beberapa pengamat sedang memasuki kegelapan demokrasi," ucap Djarot kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta.

Golkar siapkan karpet merah untuk Ketum Projo

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo memberikan karpet merah kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang juga Ketua Umum Pro Jokowi alias Projo, yakni Budi Arie Setiadi untuk bergabung dengan partai berlambang pohon beringin tersebut. 
Hal itu disampaikan oleh Bamsoet usai hadiri acara Mata Lokal Fest yang diselenggarakan Tribun Network di Menara Peninsula Hotel, Jakarta Barat, Jumat (17/5/2024) malam.
Awalnya, Bamsoet dalam sambutanya di acara Mata Lokal Fest Tribun Network menyinggung Budi Arie akan memberikan karpet merah untuk bergabung dengan Partai Golkar. 
Saat diminta penegasan perihal ucapannya tersebut, Bamsoet mengatakan Budi Arie Setiadi merupakan sosok yang sangat potensial. 
BERITA VIDEO : BISA JADI PERANG BHARATAYUDDHA JOKOWI DAN MEGA, JIKA PRABOWO DUET DENGAN GIBRAN 
Bamsoet menilai, Jika Budi Arie perlu punya rumah besar untuk bernaung, mengingat saat ini ia tidak masuk dalam partai politik manapun. 
Sehingga kata Bamsoet, Golkar menyiapkan karpet merah jika Budi Arie punya keinginan masuk ke partai yang punya warna kebesaran kuning tersebut.  
"Pak Budi ini kan sangat potensial, nah sehingga beliau perlu rumah yang besar. Nah Golkar menyiapkan kalau beliau mau masuk Golkar," imbuhnya. 

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27/Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

 

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved