Tips Memilih Hewan Kurban

Jangan Dilihat dari Penampilan Fisik Luarnya Saja, Berikut Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

hal pertama yang harus diperhatikan pembeli adalah umur hewan kurban itu sendiri.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Potret dokter Mukit saat memeriksa kesehatan hewan kurban di lapak penjualan Taufan, Jalan Swadarma Raya, Srengseng, Jakarta Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, KEMBANGAN ---- Jelang hari Raya Idul Adha biasanya identik dengan hewan kurban.

Umat muslim mulai mencari hewan kurban untuk disembelih sebagai perwujudan keimanannya kepada sang Khalik.

Namun, apa yang harus diketahui oleh umat muslim saat membeli hewan kurban yang baik dan sehat agar memenuhi syarat dan ketentuan dalam berkurban?

Warta Kota menghimpun tips dari sejumlah pedagang hewan kurban dan dokter yang biasa melakukan pengecekan kesehatan pada hewan-hewan ternak.

BERITA VIDEO : JELANG IDUL ADHA 1445 HIJRIAH, INI HARGA HEWAN KURBAN DI BOGOR

Menurut Taufan (43) selaku pedagang hewan kurban di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, hal pertama yang harus diperhatikan pembeli adalah umur hewan kurban itu sendiri.

"Sudah masuk syarat atau belum. Kalau kambing itu di atas satu tahun, tapi kalau untuk domba minimal 6 bulan pun udah sah, udah masuk umur," kata Taufan saat ditemui di lokasi penjualannya, Jalan Swadarma Raya, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (3/6/2024).

Selain itu, lanjut Taufan, perlu diperhatikan kekokohan gigi dari hewan-hewan kurban tersebut.

Baca juga: Jangan Dibuang! Kulit Hewan Kurban Bisa Laku Dijual ke Pengepul di Sepanjang Trotoar KH Mas Mansyur

Apabila hewan kurban itu memiliki gigi yang bersih dan kokoh, maka hewan itu layak dipilih. Akan tetapi apabila ada yang terkoyak, maka hewan itu menjadi tidak pas untuk dipilih.

"Sama lihat fisik sih intinya, kayak misalkan jalannya itu ada yang enggak normal. Sama maaf, kelaminnya itu kan ada yang cuman satu, ya kayak sanglir gitu, cacat bahasanya," jelas Taufan.

Oleh karena itu, ia berpesan agar masyarakat tidak terkecoh dengan penampakkan fisik hewan kurban dari luar, tetapi harus benar-benar dipastikan kelayakannya.

Bahkan, Taufan meminta kepada masyarakat agar tak segan meminta pedagang hewan untuk memperlihatkan sertifikat layak uji kesehatan pada hewan kurban yang dipasarkannya.

"Jadi emang benar-benar harus teliti gitu, terkadang kan kita terkecoh sama penampakan, ternyata umurnya belum cukup besar, ternyata belum cukup umur," kata Taufan.

"Kedua, ada yang enggak normal di dirinya, ada yang kakinya bengkok lah atau apalah gitu," imbuh dia.

BERITA VIDEO : CARA WARSID YAKINKAN MASYARAKAT BELI HEWAN KURBAN DI SENTRANYA

Lebih lanjut, Taufan menyebut jika penyakit sapi yang paling sering muncul adalah diare. 

Hal itu terjadi lantaran terdapat perubahan suhu lingkungan yang dirasakan sapi selama berada di kandang terbuka.

"Karena kondisi kayak gini nih hujan, makanan lain itu kan tadinya kering jadi basah, terus ya salah makan, biasanya sih yang sering itu mencret, kalau untuk di lapak gitu," jelasnya.

Namun, Taufan menyebut jika kulit sapi juga kerap mengalami pengelupasan akibat lamanya perjalanan atau gesekan pada mobil angkut.

Apabila mendapati sapi seperti itu, lanjut dia, masyarakat tak perlu risau, sebab hal itu tidak akan menganggu kesehatannya.

"Itu enggak bermasalah. Kecuali cacat itu cacat fisik yang lahir, itu yang enggak boleh atau patah, misalkan itu di pengiriman itu juga enggak bisa," kata Taufan.

Tanyakan surat kesehatan

Sementara itu, menurut Mukit selaku Dokter Hewan dari Suku Dinas (Suku Dinas) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, masyarakat harus bisa melihat fisik dari sapi tersebut apakah kurus atau tidak.

"Itu bisa dilihat dari tulang rusuknya. Kemudian yang tadi yang saya sebutkan bahwa dia sudah memenuhi syarat atau belum umurnya, dilihat dari gigi bawahnya," kata Mukit saat ditemui di lapak hewan kurban Taufan, Srengseng, Jakarta Barat, Senin.

"Kalau giginya masih rata semua, itu tandanya masih gigi susu. Nah itu masih belum cukup umur, setidaknya sudah ganti ke gigi tetapnya itu," jelas dia.

Selain itu, Mukit juga menyarankan agar masyarakat rajin mencari tahu dan membaca literatur soal hewan kurban yang sah disembelih.

"Nanti kalau memang pembeli itu tolong ditanyakan surat kesehatan hewannya. Bahwasannya kalau sudah ada surat kesehatan hewannya, situ sudah terjamin, sudah diperiksa kesehatannya, maupun syarat-syarat untuk hewan kurbannya," pungkas dia.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved