Keracunan MBG

Takut Keracunan, Siswi MTs di Tangerang Mengaku Menghindari Sayur pada Menu MBG

Siswa madrasah tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Tangerang, mengaku sering menghindari sayuran di MBG.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Ign Prayoga
Instagram @lbj_jakarta
MENU MBG - Ilustrasi menu MBG. Siswa MTs di Kabupaten Tangerang, mengaku sering menghindari sayuran di MBG karena takut keracunan. 

TRIBUNBEKASI.COM, TIGARAKSA - Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah membuat para siswa khawatir.

Seorang siswa madrasah tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Tangerang, Fikri, mengaku sering menghindari sayuran di MBG.

Fikri mengaku takut setelah mengetahui kabar keracunan menu MBG yang menimpa siswa di daerah lain.

"Sejujurnya takut ada yang basi doang, makanya kadang saya enggak makan sayurnya," katanya saat diwawancarai, Sabtu (27/9/2025).

Fikri mengatakan orangtuanya juga sering mengingatkan untuk berhati-hati sebelum mengonsumsi makanan MBG tersebut.

Siswa lainnya, Mahesa memiliki kekhawatiran yang sama, hingga membuatnya jarang menyantap MBG.

Selain mendapati sayur yang basi, Mahesa menilai rasa pada makanan dalam MBG kurang enak.

"Dengan adanya fenomena keracunan, ada kekhawatiran juga. MBG itu kan dimasaknya malam, kita makan pas udah siang jadi kurang enak, sayurnya udah bau dan enggak enak, makanya saya jarang banget makan," ujarnya.

Kendati begitu, para siswa tak pernah menyampaikan keluhan ini kepada pihak sekolah.

Menurut Mahesa, kendali sepenuhnya berada pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPH).

"Soalnya sekolah kayaknya enggak punya kendali, yang punya kendali buat MBG kayaknya vendornya," jelasnya.

Mahesa mengatakan fenomena keracunan MBG ini merupakan kesalahan SPPG.

Dia pun meminta pemerintah lebih selektif dalam memilih vendor yang akan mendistribusikan MBG ini agar kualitas makanan tetap terjaga dan tujuan program untuk menekan angka stunting tidak meleset.

"Jangan vendor-vendor yang enggak jelas, cuma mau cuan doang. Soalnya kan ini menyalurkannya ke anak-anak, bisa bahaya kalo sampai ada gizi yang kurang lengkap," paparnya.

Sementara itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Tangerang akan memperketat pengawasan, imbas banyaknya kasus keracunan di sejumlah daerah yang menimbulkan kekhawatiran siswa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved