Berita Bekasi
Pemkab Bekasi Luncurkan Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting
Gerakan ini mengedepankan pendekatan kolaboratif melibatkan pemerintah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, keluarga dan masyarakat itu sendiri.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Wujudkan zero new stunting, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) meluncurkan Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Gerakan BAAS dimana sejumlah pihak seperti pejabat Pemkab Bekasi, Forkopimda, dunia usaha menjadi Liaison Officer (LO) dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi.
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan gerakan ini mengedepankan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, yakni pemerintah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, keluarga dan masyarakat itu sendiri.
"Sehingga adanya gerakan BAAS itu dapat mencapai target penurunan angka stunting yang signifikan," katanya di Cikarang pada Jumat 7 Juni 2024.
Program Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting ini, memiliki dua sasaran utama, yakni anak bayi berusia dibawah lima tahun (Balita) dan ibu hamil beresiko kekurangan energi kronik (KEK).
Baca juga: Cegah Hewan Kurban Terjangkit Penyakit, Distan Kabupaten Bekasi Terjunkan Puluhan Tim Kesehatan
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini Melambung Tinggi, Pecahkan Rekor Sejak Januari 2024
Intervensi dalam gerakan BAAS ini dilakukan mulai dari penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum serta sanitasi.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan angka prevalensi stunting menjadi 23,2 persen yang sebelumnya adalah sebesar 17,8 persen pada tahun 2022.
“Hasil survei ini menunjukkan perlunya untuk meningkatkan kembali koordinasi, sinkronisasi dan integrasi serta peningkatan kerjasama dan kemitraan dengan seluruh stakeholder,” lanjutnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, Firzawati mengatakan, Gerakan BAAS/LO nantinya berfungsi sebagai narahubung.
Selain membantu secara pribadi juga sebagai pendamping proses penurunan stunting di 23 kecamatan.
Baca juga: Apresiasi Mitra Kerja, Avian Brands Berangkatkan Ibadah Umrah 10 Tukang Cat, Ada yang dari Bekasi
Baca juga: Jadi Korban Pelecehan, Siswi SLB Kerap Menangis, Kementerian PPPA Bilang Begini
Firzawati menyebutkan, apabila masyarakat memiliki program kegiatan penurunan stunting, maka Bapak Asuh ini bisa langsung menjembatani.
Termasuk membantu perbaikan sanitasi, pembangunan SPALD-S dan rumah tidak layak huni (Rutilahu).
"Mereka yang ditunjuk sebagai narahubung juga merupakan orang tua asih yang ikut mendidik, membesarkan dan memberikan fasilitas. Maka, perannya sangat penting bagi penurunan stunting di Kabupaten Bekasi," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah mengatakan, Gerakan Babe/Nyak Asuh Stunting adalah upaya yang terintegrasi, lebih komprehensif di seluruh instansi di Kabupaten Bekasi.
“Fokusnya setiap instansi atau elemen itu diberikan tanggung jawab terhadap satu kecamatan, yang setiap bulan akan dievaluasi," ujarnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
zero new stunting
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS)
Penjabat Bupati Bekasi
Dani Ramdan
Dedi Mulyadi Minta Seluruh Daerah di Jabar Hapus Tunggakan PBB, Ini Konsekuesi Jika Tidak Ikuti |
![]() |
---|
Melihat Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Kilometer Dipasang di Kampung Rengasbandung Bekasi |
![]() |
---|
Alfamart dan SGM Eksplor Edukasi Orang Tua di Bekasi Soal Pentingnya Pemenuhan Gizi Anak |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Targetkan Angka Stunting Turun Dibawah 10 Persen, Sri Enny: Semua Harus Berkolaborasi |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Targetkan Angka Stunting Turun di Bawah 10 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.