Berita Karawang

Kedelai Langka, Mahasiswa dan Dosen Unsika Bikin Keripik Tempe Basiah dari Biji Trembesi

Produk yang terbuat dari biji trembesi itu hasil bagian dari program pengabdian mahasiswa Unsika kepada masyarakat.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Mahasiswa dan dosen dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bersama Komunitas Wanita Tani (KWT) Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari memperkenalkan produk keripik tempe basiah sebagai oleh-oleh khas Karawang. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG  — Mahasiswa dan dosen dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bersama Komunitas Wanita Tani (KWT) Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari memperkenalkan produk keripik tempe basiah sebagai oleh-oleh khas Karawang.

Produk yang terbuat dari biji trembesi itu hasil bagian dari program pengabdian mahasiswa Unsika kepada masyarakat.

Dosen Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Unsika, Ibu Fatimah Azzahra mengatakan, pada kesempatan itu dilakukan sosialisasi bertemakan "Pengembangan Produk Tempe Basiah KWT Pekka melalui Pengemasan, Strategi Pemasaran, dan Akses Permodalan di Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang Tahun 2024".

Melibatkan mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Unsika, serta ibu-ibu anggota KWT PEKKA di Kabupaten Karawang, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ibu Rustini dari Yayasan PEKKA sebagai narasumber.

"Produk yang disosialisasikan, "Tempe Basiah", dibuat dari biji trembesi, bukan kedelai. Nama "basiah" diambil dari istilah lokal untuk pohon biji trembesi," katanya.

Tempe Basiah 2 - 10 Juni
Mahasiswa dan dosen dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bersama Komunitas Wanita Tani (KWT) Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari memperkenalkan produk keripik tempe basiah sebagai oleh-oleh khas Karawang.

Dalam konteks kelangkaan kedelai yang dialami Indonesia pada tahun 2022, biji trembesi menjadi alternatif yang menarik karena kandungan proteinnya bahkan lebih tinggi dari kedelai.

Setelah diolah menjadi tempe, produk selanjutnya adalah keripik tempe basiah.

"Harapannya, makanan ringan ini tidak hanya menjadi alternatif cemilan sehat dan bergizi, tetapi juga oleh-oleh khas Karawang," jelasnya.

Baca juga: Polsek Cikarang Timur Tangkap Anak Buah Bandar Narkoba Jaringan Sumatera

Baca juga: Jelang Laga Kontra Filipina, Shin Tae-yong Akui Kondisi Kesehatannya Malah Sedikit Terganggu

Baca juga: Soal Maju Pilkada Jakarta, Anies Baswedan Akui Sudah Berdiskusi dengan Banyak Pihak

Baca juga: Setahun Jalani Diet, Prilly Latuconsina Hindari Makanan Manis dan Bertepung, Jadi Makin Langsing

Ketua Tim kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) itu juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

"Kegiatan ini mengandung makna SDGs yaitu peningkatan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan. Saya harap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para ibu-ibu, karena mereka memiliki peran penting dalam urusan makanan sehari-hari," ujar Fatimah Azzahra.

Keripik Tempe Basiah diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi positif bagi ibu-ibu PKK, KWT Pekka, serta masyarakat Desa Cadaskertajaya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved