Jabar dan Jatim Jadi Wilayah Tertinggi Kasus Kekerasan Fisik Terhadap Peserta Didik Sepanjang 2024

FSGI mencatat kekerasan terhadap peserta didik terus terjadi sepanjang 2024. Beberapa di antaranya bahkan menyebabkan kematian.

Editor: Ign Prayoga
Warta Kota/Muh Azzam
Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti. 

Adapun macam kekerasan yang dimaksud, Retno menyebutkan, kekerasan seksual (20 persen) dengan pelaku seluruhnya guru; Kebijakan yang mengandung kekerasan (0,06 persen); Kekerasan fisik (73,33 persen) dimana pelakunya mayoritas peserta didik, baik teman sebaya maupun kakak senior dan menimbulkan 5 korban meninggal dunia.

"Korban meninggal umumnya melibatkan sejumlah anak atau penganiayaan secara bersama-sama (pengeroyokan). Ada satu korban, peserta didik SMA yang meninggal karena dipukul oleh kepala sekolah saat berada dalam barisan di lapangan," ucapnya.

Sementara, untuk pelaku kekerasan terhadap anak diantaranya adalah kepala sekolah (13.33 persen), guru (20 persen), teman sebaya (53,33 persen) dan peserta didik senior (13,33 persen).

"Berarti 64 persen kasus kekerasan adalah anak dengan anak atau sesama peserta didik," ucapnya.

Adapun wilayah kejadian, Retno mengatakan, meliputi 15 kabupaten/kota di 10 provinsi.

Belasan kota/kabupaten tersebut meliputi Kota Yogyakarta (DIY), Kota Tangerang Selatan (Banten), Kota Palembang (Sumatera Selatan), Kota Batu, Kabupaten Bojonegoro, dan Kediri (Jawa Timur).

Lokasi lainnya adalah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Cimahi Utara (Jawa Barat), Kabupaten Brebes dan Klaten (Jawa Tengah), Tebo (Jambi), Kota Gorontalo (Prov. Gorontalo), Kab. Nias Selatan (Sumatera Utara), dan Padang Pariaman (Sumatera Barat).

"Kejadian terbanyak di Jawa Barat dan Jawa Timur, masing-masing 20 persen disusul Jawa Tengah 13.33 persen," ucap Retno.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id  

Sumber: TribunJabar.id
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved