Berita Jakarta
Warga Bikin Spanduk Sayembara Tangkap Maling, Lurah Jembatan Besi: Jadi Semangat Jaga Keamanan
Pasalnya, Arief memandang jika kehadiran spanduk sayembara tangkap maling berhadiah itu bisa menekan masalah pencurian di wilayahnya itu.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, TAMBORA — Lurah Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat , Arief Budiman menyambut baik langkah Ketua RW 01 Hasanuddin yang membuat spanduk sayembara tangkap maling berhadiah.
Pasalnya, Arief memandang jika kehadiran spanduk sayembara tangkap maling berhadiah itu bisa menekan masalah pencurian di wilayahnya itu.
Selain itu, Arief melihat jika sejak spanduk sayembara tangkap maling berhadiah itu dipasang, ada semangat gotong royong warga yang dirasakannya dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
"Bagus sih, itu salah satu antisipasi pak RW karena kemungkinan sering terjadi kerawanan," kata Arief saat dihubungi, Jumat (26/7/2024).
BERITA VIDEO : LELAH KEMALINGAN, WARGA TAMBOR BUAT SAYEMBARA TANGKAP MALING MOTOR
Pasalnya, Arief melihat tabiat warga di Tambora yang kerap sembarangan ketika menyimpan sepeda motor karena tidak ada yang punya garasi.
Mereka kerap menyimpan motor-motor mereka di gang-gang kecil yang padat penduduk.
"Itu ide dari RW karena melihat kondisi warga masyarakat lingkungan padat. Inisiatif RW sendiri bagaimana supaya lingkungan dia itu (aman)," ungkap Arief.
Baca juga: Dua Jam Setelah Beraksi, Komplotan Maling Motor di Ruko Golden Cibitung Ditangkap Polisi
Selain itu, Arief merasa jika para warga jadi semakin semangat lantaran sayembara itu diiming-imingi hadiah berupa uang tunai.
Mereka semakin banyak yang melakukan siskamling, ronda, hingga saling gotong royong menjaga lingkungannya dari maraknya aksi kejahatan.
"Saya melihat dengan adanya gitu jadi warga masyarakat semangat. Jadi untuk antisipasi itu alhamdulillah bisa terkendali pencurian-pencurian yang selama ini yang dulu-dulu sering terjadi alhamdulillah sekarang berkurang," ungkap Arief.
Di akhir, Arief berharap agar masyarakat tetap menjaga lingkungan, melakukan siskamling, hingga menjaga keamanan dan ketertiban bersama, meskipun tanpa ataupun ada hadiah.
Untuk informasi, Kelurahan Jembatan Besi ini memiliki 10 RW dan 100 RT di dalamnya.
Diakui oleh Arief, RT 01 Jembatan Besi merupakan wilayah yang cukup aman dari aksi kejahatan.
Kata warga soal sayembara
Meski menjadi lokasi pemukiman padat penduduk yang rawan pencurian, namun warga RW 01 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, nampak tidak terlalu risau.
Bahkan tanpa rasa takut, mereka menempatkan kendaraan roda dua mereka di gang-gang sempit yang tak jauh dari rumahnya masing-masing.
Pantauan Warta Kota di lokasi, sepeda motor warga itu nampak berderet di sepanjang ruas gang yang hanya bisa dilewati dua motor secara bergantian.
Bak tempat parkir, motor itu bahkan ada yang sudah lama tak dipakai pemiliknya, namun tetap dibiarkan terparkir di luar rumah.
Hal itu nampak dari debu-debu yang menempel di motor tersebut hingga kain penutup motor yang sudah usang karena terkena panas dan hujan.
Kepada Warta Kota, warga mengaku tidak takut kemalingan meski tanpa ada CCTV.
Pasalnya, mereka merasa wilayahnya itu telah aman deri maling lantaran sudah 2 tahun ini nol kasus pencurian.
Padahal sebelumnya, wilayahnya itu kerap jadi sasaran maling. Dalam satu bulan, mereka bisa kehilangan 4 motor sekaligus.
"Dulu ramai di sini maling. Sebulan kurang lebih ada 6, ada aja dulu (maling). Bukan cuma motor, bisa masuk ke rumah," kata salah satu warga RW 01 Jembatan Besi bernama Nok Ani (74) saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/7/2024).
Selain itu, warga di wilayahnya itu juga kerap mengalami kemalingan kotak amal di masjid atau musala.
Akan tetapi setelah inisiasi Ketua RW 01 Hasanuddin alias Nurdin, kasus maling di daerahnya berlangsung anjlok.
"Alhamdulillah sekarang sejak pak RW adain gituan (sayembara), mungkin ngehargain pak RW kali," ungkap Nok.
Wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua RW 01 pada 20 tahun lalu itu menyebut, pencurian di wilayahnya itu kebanyakan terjadi pada dini hari sekira pukul 04.00 WIB.
Biasanya, pencuri mengincar barang berharga warga, mulai dari handphone hingga perhiasan.
Mereka biasa menjarah rumah-rumah warga yang terlihat sepi tanpa pengamanan.
"Tapi sekarang (walau motor di luar) tetap aman. Dulu enggak aman, sekarang alhamdulillah aman. Di sini juga enggak kedengaran maling lagi," ujar Nok.
Menurut dia, para warga tidak ada yang dengan sengaja ronda atau begadang demi mendapat hadiah sayembara.
Hanya saja, warga menjadi lebih peduli dengan wilayahnya sendiri, hingga jarang ada maling yang kembali datang di RW 01.
"Ada pak RT ngadain lagi (tangkap maling berhadiah) tapi kalau lebaran. Kalau enggak lebaran kan sepi, jadi takutnya kejadian api, maling atau apa. Ada diadain ronda," ungkap Nok.
"Tapi sekarang udah enggak ada (maling)," imbuhnya.
(Sumber : Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q
Bus Jakarta Heritage Mulai Beroperasi, Rano Karno Ajak Warga Nikmati Jakarta dengan Cara Berbeda |
![]() |
---|
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.