Inilah Klinik Kecantikan di Depok yang Diduga Lakukan Malapraktik Hingga Menewaskan Ella Medan

Sebuah klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat, diduga melakukan malapraktik hingga menyebabkan seorang janda asal Medan meninggal dunia.

Editor: Ign Prayoga
TRIBUN MEDAN/HO
Ella Nanda Sari Hasibuan (30) warga Jalan Abadi, Komplek Permata Abadi, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal meninggal dunia diduga saat menjalani operasi sedot lemak di sebuah klinik kecantikan SJ Beauty di Depok Senin 22 Juli lalu. 

Sekitar pukul 13.00 WIB, Fani, rekan Ella, menelepon Ella. Namun tidak dijawab.

Tak lama kemudian, ada yang menelepon balik ke Fani.

Penelepon memberi tahu bahwa Ella sudah meninggal dunia dan jenazahnya sudah berada di rumah sakit di Margonda.

Karena tidak percaya, Fani meminta supaya dilakukan panggilan video call. Fani pun melihat Ella sudah terbaring di RS.

"Si Fani gak percaya supaya video call, di situ nampak lah di rumah sakit Margonda."

Selanjutnya Fani berangkat ke rumah keluarga Ella di Pangkalan Brandan karena Ella seorang janda.

Lalu pihak klinik maupun rumah sakit menginformasikan kematian Ella kepada keluarga Ella di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Dari penjelasan yang diterima keluarga Ell dari rumah sakit, korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke RS.

"Mereka bilang, saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia. Jadi kita tidak tahu pasti saat proses operasi sedot lemak atau di jalan," kata Okta.

Tak lama kemudian, Okta menghubungi pihak klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok dan diberi nomor telepon Ricardo, kuasa hukum klinik WSJ.

Ia mengaku mendapatkan penjelasan dari kuasa hukum kalau Ella awalnya pingsan saat operasi sedot lemak kemudian meninggal dalam perjalanan ke RS.

"Karena menurut Ricardo bahwa penyebab kematian itu adalah ketika dalam tindakan Ela pingsan. Jadi pingsan dibawa ke rumah sakit Margonda dan di jalan katanya meninggal."

Pada Selasa 23 Juli 2024 pagi, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat didampingi pihak klinik kecantikan WSJ Beauty.

Namun, keluarga tak boleh membuka jenazah cuma sebatas wajahnya.

"Sampai di sana jenazah juga tidak dibuka, hanya kelihatan atas wajahnya saja. Jadi kita nggak tahu penyebab kematiannya apa dan kenapa dan kita mau tahu itu," kata Okta.

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved