Kasus Penganiayaan

Geger SMAN 1 Cimarga, Siswa Mogok Sekolah Usai Dugaan Kepala Sekolah Tampar Siswa

Siswa SMAN 1 Cimarga mogok sekolah setelah kepala sekolah diduga menampar siswa. Orang tua lapor polisi, Dini Pitria akui tindakan spontan.

Editor: Mohamad Yusuf
TribunBanten.com/Misbahudin
TAMPAK TENANG – Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, memberikan keterangan di lingkungan sekolah, Senin (13/10/2025). Ia menjadi sorotan setelah diduga menampar salah satu siswanya hingga kasus ini dilaporkan ke polisi. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Suasana di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, mendadak tegang. Sejumlah siswa kompak mogok masuk kelas pada Senin (13/10/2025).

Aksi itu muncul setelah mencuat dugaan penamparan yang dilakukan Kepala Sekolah Dini Pitria terhadap salah satu siswa kelas XI, ILP (17).

Peristiwa ini menjadi sorotan luas. Orang tua siswa melapor ke polisi, sementara sang kepala sekolah mengakui perbuatannya namun menyebutnya sebagai tindakan spontan.

Kejadian ini berawal pada kegiatan Jumat Bersih di lingkungan sekolah, Jumat (10/10/2025). Saat itu Dini melihat asap rokok dari tangan ILP.

Ia memanggil ILP dari jarak sekitar 20 meter dengan suara agak keras. Namun, siswa itu justru melarikan diri.

Baca juga: Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Tiga Anggota Dihukum hanya Minta Maaf ke Pimpinan

Baca juga: Kebakaran Hebat di Tambora, Pria ODGJ Tewas Terjebak Api di Dalam Kamar

Baca juga: Polisi Temukan Jejak Pelaku Teror Bom di Tiga Sekolah Internasional, Ternyata dari Luar Negeri!

“Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi,” ujar Dini dalam video yang diterima TribunBanten.com.

Dini mengaku menepuk punggung ILP dan menampar pelan karena emosi sesaat. Ia membantah telah melakukan pemukulan keras.

“Saya tidak menendang. Hanya menepuk bagian punggung. Tidak ada luka atau bekas apa pun,” tambahnya.

Tak terima dengan perlakuan itu, orang tua ILP, Tri Indah Alesti, langsung mengambil langkah hukum.

“Saya tidak ikhlas, tidak ridho anak saya ditampar. Pokoknya akan saya bawa ke jalur hukum, karena tidak terima,” kata Indah kepada TribunBanten.com, Senin.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lebak, Ipda Limbong, membenarkan adanya laporan tersebut.

“Betul, ada laporan terkait kekerasan fisik,” ujarnya.

Laporan dibuat pada Jumat (10/10/2025) dan kini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Siswa Mogok Sekolah

Senin pagi, halaman sekolah terlihat lengang. Tak ada suara riuh siswa seperti biasanya. Sebanyak 19 kelas kosong.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved