Pilkada 2024

Pengamat Sebut Golkar Rugi Tak Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar Sebab Elektabilitasnya Tinggi

Padahal, kata dia, Ridwan Kamil memiliki potensi yang lebih besar di Jawa Barat jika dibandingkan dengan Dedi Mulyadi.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
(ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI, AGUS BEBENG, KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA)
Kolase Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi (ki-ka) --- Partai Golkar yang dinahkodai Airlangga Hartarto bakal dirugikan setelah resmi mengusung Dedi Mulyadi dan bukan Ridwan Kamil untuk maju menjadi calon gubernur Jawa Barat di Pilkada 2024. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Partai Golkar yang dinahkodai Airlangga Hartarto bakal dirugikan setelah resmi mengusung Dedi Mulyadi dan bukan Ridwan Kamil untuk maju menjadi calon gubernur Jawa Barat di Pilkada 2024.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut kerugian itu muncul karena Partai Golkar tidak memprioritaskan kader internalnya yakni Ridwan Kamil alias RK maju di Jabar. 

Padahal, kata dia, Ridwan Kamil memiliki potensi yang lebih besar di Jawa Barat jika dibandingkan dengan Dedi Mulyadi.

Hal itu terlihat dari elektabilitas Ridwan Kamil yang unggul di Jawa Barat dari berbagai hasil survei. Jawa Barat menjadi basis kuat suara Golkar.

BERITA VIDEO : ELEKTABILITAS TERUS TURUN, GOLKAR PIKIR-PIKRI USUNG RIDWAN KAMIL DI PILKADA JAKARTA

Seperti diketahui, Partai Golkar memutuskan untuk mengusung Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Dedi Mulyadi untuk maju menjadi calon gubernur Jawa Barat.

Keputusan Partai Golkar ini diambil karena telah melalui sejumlah pertimbangan dan musyawarah.

“Tentu ini merugikan Golkar karena Ridwan Kamil incumbent elektabilasnya tinggi (kemudian) digeser ke Jakarta. Jadi dalam konteks itu Golkar mengalami kerugian ketika Ridwan Kamilnya tidak maju lagi di Jawa Barat, dan ketika Ridwan Kamil nya digeser ke Daerah Khusus Jakarta,” ujar Ujang, Senin (5/8/2024).

Baca juga: Gerindra Tegaskan Masih Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta, Tunggu Parpol Lain untuk Koalisi

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode pertengahan Juni 2024 mengungkap elektabilitas bekas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih sulit tergoyahkan.

RK mendapatkan 36 persen suara responden, disusul Dedi Mulyadi di posisi kedua dengan 12 persen suara responden. Selanjutnya, ada nama Bima Arya, dan Atalia Pararatya.

Pengamat: terkesan dikorbankan

Ridwan Kamil harus memulai dari nol jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Ibaratnya, Ridwan Kamil dipaksa membabat hutan baru yang jelas.

"Semua itu terjadi karena ego elite Golkar. Golkar rela mengorbankan kadernya untuk mengusung kader lain yang elektabilitasnya jauh di bawahnya," ucap Pengamat komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, mengenai peluang Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta saat dihubungi Wartakotalive.com, Sabtu (3/8/2024).

Seperti diketahui, peluang Ridwan Kamil maju di Jakarta semakin terbuka setelah Golkar mendukung Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur (cagub) di Jabar.

M. Jamiluddin Ritonga mengatakan elektabilitas Ridwan Kamil atau RK juga mendukung untuk maju di Pilkada Jakarta.

BERITA VIDEO : KODE KERAS RIDWAN KAMIL: MAJU GUBERNUR JAWA BARAT LAGI

Setidaknya Ridwan Kamil masuk tiga besar dalam survei yang dilakukan lembaga survei yang kredibel.

"Meskipun harus diakui, elektabilitas Ridwan Kamil masih jauh di bawah Anies. Karena itu, Ridwan Kamil harus "berdarah-darah" untuk meningkatkan elektabilitasnya agar bisa bersaing dengan Anies," ungkap Jamil 

Jamil menilai, untuk mendekati warga Jakarta tentu tidak mudah. Sebab, pemilih Jakarta lebih rasional sehingga tidak mudah didekati.

"Meskipun peluang menang di Jakarta masih terbuka, namun Ridwan Kamil terkesan dikorbankan. Ridwan Kamil yang sudah eksis di Jabar, harus meninggalkan modal politiknya yang besar di Jabar," jelas dia.

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini juga mengatakan celakanya, Dedi Mulyadi yang diusung Golkar di Jawa Barat sebelumnya kader Golkar.

"Tentu aneh Golkar mengusung sosok yang sudah membelot dari partainya. Ironi bukan," pungkas Jamil.

Golkar bertemu Gerindra di Pilkada Jawa Barat

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Partai Gerindra terkait Pilkada Jawa Barat 2024.

Pertemuan dilakukan di Jawa Barat bersama pengurus DPD Golkar dan DPD Gerindra Jawa Barat.

"Kan kita sudah perkembangan tadi pertemuan di Jawa Barat antara Partai Golkar, DPD Partai Golkar, dan juga DPD Gerindra," kata Airlangga saat ditemui awak media di Djakarta Theater, Jumat (2/8/2024) malam.

Tak hanya dengan kedua pihak DPD Partai, Airlangga juga menegaskan pertemuan pun dihadiri kader Gerindra Dedi Mulyadi.

Dalam pertemuan, kata Airlangga, nama Dedi Mulyadi didorong menjadi calon gubernur Jawa Barat.

Dia juga menegaskan kalau pembicaraan dengan Dedi Mulyadi, sudah pada sampai tahap keputusan mendukung di Jawa Barat.

"Kemudian ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat saudara Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar juga antara lain Wakil Ketua pak Ade Ginanjar, jadi pembicaraan sudah sampai sana (arah dukungan)," kata Airlangga.

"Ya kan sudah jelas kalau Jawa Barat begitu," ujar dia.
 
Bantah hubungan dengan KIM bermasalah

Airlangga Hartarto Ketum Golkar mengatakan bahwa hubungan parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih tetap solid.
Selain itu ia juga menegaskan agar jangan ada pihak yang coba-coba ingin mengganggu hubungan baik di KIM.

Hal ini disampaikan Airlangga di acara puncak HUT AMPI, di Djakarta Theatre, Jumat (2/8/2024).

"Saya ingin menegaskan bahwa hubungan Koalisi Indonesia Maju seluruhnya solid dan baik. Jangan ada pihak-pihak yang ingin mengganggu soliditas dan hubungan baik antar partai di Koalisi Indonesia Maju," kata Airlangga.

Dilansir dari Kompas.com dalam kesempatan tersebut Airlangga juga mengatakan Golkar telah membuktikan selama kepemimpinan Presiden Jokowi solid bersama parpol pendukung lainnya.

Ridwan Kamil (kiri), Kaesang Pangarep (tengah) dan Anies Baswedan (kanan). Kaesang mengatakan, berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta lebih realistis daripada bersama Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil (kiri), Kaesang Pangarep (tengah) dan Anies Baswedan (kanan). Kaesang mengatakan, berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta lebih realistis daripada bersama Ridwan Kamil. (Kolase Tribunnews.com)

Airlangga juga mengatakan KIM telah memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

"Kita akan kawal dalam Pilkada, kader dari KIM itu juga bisa mendominasi Pilkada nanti. Tanggal 27 tinggal beberapa hari. Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, ini kita semua sudah berbicara dan sudah sebagian besar sudah mengeluarkan SK tentang calon kepala daerah," katanya.

Namun disisi lain Airlangga menyadari akan adanya perbedaan sikap dan itu merupakan hal yang wajar. Asalkan bisa diselesaikan dengan mekanisme demokrasi.

"Kita harap Pilkada nanti aman, damai, tertib seperti Pemilu," ujarnya.

(Sumber : Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27/kompas.com)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

 

 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved