Joni Pemanjat Tiang Bendera

Kabar Gembira, Joni, Bocah Heroik Selamatkan Bendera Merah Putih Dipanggil Lagi Ikut Tes Masuk TNI

Namun sayang, cita-cita Joni untuk menjadi abdi negara itu langsung terkubur, lantaran tidak lolos tes.

Editor: Dedy
Kolase foto/istimewa
Joni si pemanjat tiang bendera asal Kupang kini dikabarkan tak lolos seleksi masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) 

TRIBUNBEKASI.COM, KUPANG --- Masih ingat dengan Yohanes Ande Kala alias Joni (19)?

Nama Yohanes Ande alias Joni sempat terkenal sebagai bocah pemanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Yohanes Ande alias Joni sendiri kini telah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Setelah tamat di SMA Negeri 1 Atambua tahun 2024, Joni pun langsung mengikuti tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).

BERITA VIDEO : JONI SI PEMANJAT TIANG BENDERA TAGIH JANJI JOKOWI SETELAH GAGAL MASUK TNI

Namun sayang, cita-cita Joni untuk menjadi abdi negara itu langsung terkubur, lantaran tidak lolos tes.

Mendengar informasi Joni gagal lolos tes masuk TNI, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) kembali memanggil Joni untuk mengikuti tes masuk menjadi prajurit TNI tahun 2024.

Joni adalah bocah pemberani yang sempat viral pada tahun 2018 karena memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera yang nyaris jatuh saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Saepudin dari Penonton jadi Pahlawan, Panjat Tiang Bendera sehingga Merah Putih bisa Berkibar

Joni yang mengikuti tes seleksi prajurit yang digelar di Korem 161 Wira Sakti Kupang, NTT, sejak 14 Juli 2024 lalu, dinyatakan gugur karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

Menanggapi hal itu, Markas Besar TNI AD kembali menghubungi Joni untuk kembali ke mengikuti tes.

Informasi itu dibenarkan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana Kolonel Infantri Agung Udayana saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon genggam pada Selasa (6/8/2024).

"Iya benar, kemarin setelah kita dapat informasi itu, kita langsung laporkan ke Mabes AD, akhirnya diberikan kesempatan lagi untuk tes," kata Agung.

Pertimbangannya, lanjut Agung, karena Joni mendapat penghargaan dari Panglima TNI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait aksi heroik Joni dalam upacara bendera pada tahun 2018 lalu.

Menurut Agung, nanti ketika Joni mengikuti tes akan dilihat dan digali lagi kelebihan atau potensi yang dimilikinya.

"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni saat menghubungi Kompas.com melalui telepon genggam, Minggu (4/8/20224).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved