Joni Pemanjat Tiang Bendera

Kabar Gembira, Joni, Bocah Heroik Selamatkan Bendera Merah Putih Dipanggil Lagi Ikut Tes Masuk TNI

Namun sayang, cita-cita Joni untuk menjadi abdi negara itu langsung terkubur, lantaran tidak lolos tes.

Editor: Dedy
Kolase foto/istimewa
Joni si pemanjat tiang bendera asal Kupang kini dikabarkan tak lolos seleksi masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) 

BERITA VIDEO : JONI, BOCAH SMP PEMANJAT TIANG BENDERA, YANG SEMPAT VIRAL DARI NTT, BEGINI KABARNYA

Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.

"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.

Meski begitu, Joni tak berkecil hati. Dia tetap akan lebih giat berolahraga supaya saat seleksi Penerimaan Bintara TNI AD tahun berikutnya bisa lulus.

Keinginannya pun sederhana, ingin membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," kata Joni yang sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Kupang menuju rumahnya di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.

Kisah Joni diketahui publik setelah video aksi keberaniannya viral di media sosial. Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan.

Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat Bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.

"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI AD Panggil Joni Pemanjat Tiang Bendera Asal NTT untuk Ikut Seleksi Lagi"

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved