Berita Jakarta
Korban Pengeroyokan Jual Beli Mobil di Jaktim Laporkan Penjual dan Warga ke Polres, Begini Ceritanya
Pihak korban pengeroyokan jual beli mobil juga melaporkan sejumlah warga ke pihak kepolisian karena ikut mengeroyok APS.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, DUREN SAWIT --- Korban pengeroyokan jual beli mobil berinisial APS di Jalan Lembah Pinang Raya Kavling DKI RT 011/RW 009 Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, melaporkan penjual RAW dan sejumlah warga ke Polres Metro Jakarta Timur.
Juru Bicara (Jubir) korban pengeroyokan jual beli mobil, Sultoni, mengatakan, pihaknya melaporkan RAW ke pihak kepolisian lantaran diduga melakukan penipuan saat transaksi.
Pihak korban pengeroyokan jual beli mobil juga melaporkan sejumlah warga ke pihak kepolisian karena ikut mengeroyok APS.
Saat ini APS sedang menjalani pemeriksaan di Polrestro Jakarta Timur sesuai prosedur yang berlaku.
BERITA VIDEO : KEROYOK BANG JAGO SAMPAI KRITIS, PEMUDA INI DIAMANKAN POLISI
“Hari ini kami laporkan siapa saja yang melakukan penganiayaan kepada korban, kami laporkan pasal 378 dan pasal 170 KUHP, kami serahkan aparat penegak hukum menjalankan tugasnya,” kata Sultoni, Rabu (18/9/2024).
Sultoni menjelaskan laporan tersebut disampaikan berdasarkan fakta dan bukti di lapangan.
Pasalnya APS telah mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada RAW sebelum terjadi transkasi.
Baca juga: Polres Karawang Kembali Tetapkan Dua Tersangka Pengeroyokan Rombongan Kiai NU
Kejadian bermula saat APS melihat iklan jual mobil Toyota Terios melalui sosial media (Sosmed) marketplace Facebook.
Berminat ingin membeli mobil yang dipasang di iklan tersebut, APS langsung menghubungi nomor kontak yang tertera di deskripsi iklan.
Orang yang dihubungi tersebut mengaku bernama Muhamad Ramadan dan menjelaskan statusnya adalah anak dari RAW.
“Muhamad Ramadan ini memberikan alamat atau lokasi posisi mobil itu di Duren Sawit, APS datang sama kakak iparnya inisial J,” jelasnya.
Sultoni menuturkan sesampainya di lokasi, APS memastikan kembali kepada RAW apakah benar Muhamad Ramadan adalah anaknya atau bukan.
RAW pun membenarkannya dan menyampaikan Muhamad Ramadan adalah anaknya yang sedang bekerja di Depok, Jawa Barat.
BERITA VIDEO : KELUARGA SEBUT KAKEK KORBAN PENGEROYOKAN HINGGA TEWAS SUDAH LAMA ALAMI GANGGUAN PENDENGARAN
Selanjutnya APS langsung melakukan pembayaran pertama ke rekening bank Mandiri atas nama Muhamad Ramadan senilai Rp 68 juta.
“Pada saat pembayaran pertama pihaknya meminta surat-surat kendaraannya (STNK, BPKB, Buku paduan) penjual (RAW) pun mengkonfirmasi kalau Ramadan itu anaknya yang kerja di Depok, terus pas transfer sudah, penjual kasih info katanya ke Ramadan kalau uang sudah masuk,” tuturnya.
Sultoni menyampaikan setelah APS memberikan informasi kepada RAW jika dirinya sudah transfer, transaksi kedua kembali dilakukan.
Pembayaran kedua, APS kembali mentransfer ke rekening bank BRI atas nama Muhamad Ramadan dengan nominal Rp 72 juta.
“Penjual (RAW) mengkonfirmasi anaknya kalau uang sudah masuk, terus dikonfirmasi lagi sama APS sebelum pembayaran kedua, kata penjual udah bayar lagi aja ke anak saya (Ramadan),” ucapnya.
Sultoni mengucapkan setelah itu APS menyalakan mobil yang telah dibayar dengan nominal Rp 140 juta itu dan hendak dibawa keluar dari garasi rumah RAW.
Namun ketika mobil hendak dibawa J, RAW justru bertanya kalau uang transfer tersebut belum ia terima.
“Ketika mobil tengah dipanaskan oleh J ditegurlah oleh penjual (RAW), mau kemana? Kan uangnya belum sampai ke saya, dijawab APS ‘Itu kan anak bapak minta saja ke anaknya’ terus penjual malah bilang Muhammad Ramadan itu bukan anaknya, tapi calo,” lugasnya.
Khawatir dan curiga dengan pernyataan RAW, Sultoni mengungkapkan APS yang langsung mengambil alih kemudi mobil dari J tetap langsung membawa mobil tersebut lantaran sudah membayar dengan harga sesuai keputusan.
RAW yang juga tidak terima kemudian berupaya menghalangi laju mobil yang dikemudikan APS sembari berteriak maling.
“Kemudian dibawalah mobilnya oleh APS, dan dia kemudian diteriaki maling. Mobil jalan dan pemilik mobil (RAW) bergelantungan di pintu mobil kemudian terjatuh, abis itu APS dikeroyok oleh massa setelah diteriaki maling,” pungkasnya.
(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/m37)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Ajak Viralkan Mobil Pelat Merah Terobos Jalus Busway, Pramono: Bukan Zamannya Lagi Langgar Aturan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.