OTT KPK

Sosok Pj Wali Kota Pekanbaru yang Sepelekan Perintah Prabowo, Lulusan STPDN dan Pernah Jadi Lurah

Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa mengabaikan seruan Presiden untuk tidak korupsi hingga akhirnya terjaring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (2/12/2024)... 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (2/12/2024).

Penangkapan terduga koruptor di Pekanbaru, Provinsi Riau, ini terjadi 4 hari setelah Presiden Prabowo menegaskan tekad pemberantasan korupsi.

Penangkapan pelaku korupsi di Pekanbaru ini terjadi empat hari setelah Presiden Prabowo Subianto menegaskan korupsi harus diberantas.

Menurutnya, pemerintahan yang bersih akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kualitas hidup yang baik memerlukan pemerintahan yang bersih. Saya beri peringatan, korupsi harus berhenti di Republik Indonesia," kata Prabowo pada peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Kepala Negara menegaskan tidak ada toleransi terhadap tindakan korupsi, pencurian, dan penyelewengan.

"Kabinet Merah Putih yang saya pimpin tidak akan ada toleransi kepada korupsi dan pencurian dan penyelewenangan. Berhenti, berhenti, berhenti!" katanya.

Prabowo berkomitmen untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan benar-benar bekerja untuk rakyat.

Menurutnya, kekayaan Indonesia tidak bisa dinikmati sepenuhnya oleh rakyat karena ada kebocoran anggaran dan judi online.

"Korupsi, judi online, penyelundupan, segala macam manipulasi, segala macam penipuan dan curang mencurang, mengakibatkan kekayaan kita banyak yang hilang, yang tidak bisa dinikmati rakyat Indonesia," kata Presiden.

Terjaring OTT

Peringatan Presiden Prabowo Subianto ini tampaknya tidak digubris oleh Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa hingga dia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Pekanbaru, Provinsi Riau. 

Informasi penangkapan Risnandar Mahiwa diungkap Wakil Ketua KPK Johanis Tanak. Menurut dia, salah satu pejabat yang terjaring OTT di Pekanbaru adalah Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa

"Iya benar, penangkapan terhadap Pj Walkot Pekanbaru," kata Johanis Tanak, Senin malam. 

Siapakah Risnandar Mahiwa, pejabat wali kota yang berani melawan perintah Presiden untuk berhenti melakukan tindakan koruptif? 

Risnandar Mahiwa dilantik menjadi Pj Wali Kota oleh Pj Gubernur Riau SF Hariyanto di Gedung Daerah Balai Serindit, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, pada 22 Mei 2024.

Lahir dan bersekolah di Luwuk, Sulawesi Tengah, Risnandar memiliki karier cemerlang di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Jabatan terakhirnya di Kemendagri adalah Kepala Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Program pada Bagian Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal Kesbang dan Politik Kemendagri.

Saat sejumlah kepala daerah berakhir masa tugasnya dan harus diisi oleh penjabat (Pj), Risnanda mendapat amanah menjadi Pj Wali Kota Pekanbaru.

Risnandar mengawali karier birokratnya sebagai Lurah Soho, Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun 2009.

Kariernya menanjak hingga Risnandar menyeberang dari aparat pemerintah daerah ke Kemendagri di Jakarta. 

Sejak 2018, Risnandar menduduki kursi Kepala Bagian Umum Sekretariat Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Jabatan berikutnya adalah Plt Direktur Organisasi Kemasyarakatan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri sejak 2021.

Selanjutnya, Risnandar Mahiwa ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menduduki kursi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru menggantikan Muflihun yang sudah menjabat selama dua tahun.

Terkait nilai harta kekayaan, Risnandar Mahiwa melaporkan harta kekayaannya ke Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2023 pada 18 Maret 2024.

Risnandar Mahiwa mempunyai total kekayaan nyaris Rp 2 miliar yakni Rp 1.909.830.065.

Rincian kekayaan Risnandar Mahiwa di antaranya punya tanah dan bangunan seluas 33 meter persegi/28,25 meter persegi di Kabupaten/Kota Jakarta Pusat senilai Rp 830 juta yang merupakan hasil sendiri.

Dia juga melaporkan memiliki alat transportasi senilai Rp 255 juta, terdiri atas motor Royal Enfield Bullet Classic 500 tahun 2019 seharga Rp 70 juta, mobil BMW tahun 2011 senilai Rp 160 juta dan sepeda merek Brompton tahun 2018 seharga Rp 25 juta. Semuanya disebutnya hasil sendiri.

Risnandar juga punya harta bergerak lainnya sebesar Rp5.000.000, Kas dan Setara Kas Rp520.000.000 dan harta lainnya sebesar Rp340.000.000.

Ia juga punya hutang Rp40.169.935 hingga total karta kekayaannya menjadi Rp1.909.830.065.

Profil dan Biodata Risnandar Mahiwa

Nama: Risnandar Mahiwa, SSTP, MSi.

Lahir:  Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, pada 6 Juli 1983. 

Pegawai Kemendagri: Pejabat Pangkat Pembina (IV/a).

Lulusan: D-4 Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri/STPDN (2006). Magister Administrasi Pemerintahan Daerah Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2009).

Riwayat Jabatan 

- Lurah Soho, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (2009). 

- Kepala Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Program Bagian Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (2012).

- Kepala Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Program Bagian Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (2014).

- Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (2016)

- Kepala Bagian Umum Sekretariat Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (2018)

- Plt Direktur Organisasi Kemasyarakatan (2021)

- Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru (2024)

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved