Klakson Telolet

Bahaya dan Telan Banyak Korban, Terminal Induk Bekasi Larang Sopir Bus Bunyikan Klakson Telolet

klakson telolet membahayakan pengendara lain, termasuk anak-anak yang kerap menunggu untuk mendengarkan

Editor: Dedy
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Ilustrasi Klakson Telolet --- Dinilai membahayakan, pihak Terminal Induk Bekasi melarang bus menggunakan klakson telolet saat membawa penumpang selama masa libur Natal dan tahun baru (Nataru). 

Selain itu, lanjut Revi, pelarangan penggunaan klakson telolet itu juga merupakan mandat dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Oleh karenanya, Revi menegaskan bahwa ia tak segan memutus telolet pada bus AKAP apabila masih tetap digunakan.

"Makanya sekalian kami periksa kendaraan, kami periksa juga klakson telolet yang ada di kendaraan," ujar Revi.

BERITA VIDEO : BUS DI TERMINAL KALIDERES DILARANG PAKAI KLAKSON TELOLET

"Apabila kami temukan, akan kami cabut. Jadi tidak ada yang pakai," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, jelang Natal dan Tahun Baru 2024, sejumlah bus Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP) diperiksa kelayakannya (ramp check) oleh pihak Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (10/12/2024).

Pantauan Warta Kota di lokasi, sejumlah bus yang terparkir di terminal, diperiksa secara detail oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di Terminal Kalideres.

Pemeriksaan itu juga disaksikan oleh pihak kepolisian dan jajaran terkait.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan, di antaranya fungsi wiper kaca, lampu sein, klakson, ketinggian alur ban, ketersediaan alat tanggap darurat (APAR), dan laju kendaraan bus.

Selain itu, pihak terminal juga melakukan pemeriksaan terhadap surat-surat izin pengemudi, kesehatan, hingga tes urine.

Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain menyebut bahwa pihaknya melakukan 2 kali tahapan pemeriksaan. 

Yakni, ramp check pra angkutan Natal 2024 (19 November - 17 Desember 2024) dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dan ramp check masa Nataru (18 Desember 2024 - 5 Januari 2024).

Kali ini, pemeriksaan dilakukan terhadap 20 kendaraan bus AKAP yang berangkat pra angkutan Nataru dengan rute tujuan Jawa dan Sumatera.

"Untuk jumlah armada yang diberangkat setiap hari itu rata-rata 100 sampai 120 unit kendaraan dengan tujuan Sumatera maupun Jawa," kata Revi saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Selasa.

Menurut Revi, kendaraan yang layak jalan sebagai angkutan Nataru adalah bus yang semua sistem kemudinya berfungsi dengan baik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved