Kasus Pemerasan

Kompolnas Desak Transparansi Penanganan Etik 18 Oknum Polisi Pemeras WN Malaysia di Event DWP

Menurut Muhammad Choirul Anam, proses etik yang dilakukan transparan akan berpengaruh terhadap hubungan Indonesia - Malaysia.

Editor: Ichwan Chasani
Tribunnews.com
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) 

Meski demikian, mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

“Keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman Anda adalah - dan akan selalu akan selalu menjadi prioritas utama kami,” tulis pihak DWP.

“Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjut pihak DWP.

Mereka juga memastikan bahwa langkah-langkah konkret akan diterapkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan memastikan semua pengunjung aman saat ada di Indonesia.

DWP mengapresiasi dukungan, semangat, dan kepercayaan yang diberikan oleh para pengunjung, serta berharap dapat menyambut mereka kembali tahun depan.

Baca juga: Berikan Produk dan Layanan Terbaik, Toshiba Resmikan Shop In Shop Perdana di Indonesia

Baca juga: Polisi Lakukan Patroli di Ciawi Usai Viral di Media Sosial Ada Pungli Joki Jalur Alternatif Puncak

“Kami berharap dapat menyambut Anda kembali tahun depan di negara kita tercinta, Indonesia, dan menciptakan lebih banyak lagi momen tak terlupakan yang tak terlupakan bersama-sama. Terima kasih telah berdiri bersama kami. Dari Indonesia untuk Dunia, dengan sepenuh hati. Djakarta Warehouse Project,” demikian pernyataan DWP.

Sebagai informasi, media sosial Malaysia dipenuhi dengan keluhan dari pengunjung yang mengaku menjadi tindakan polisi Indonesia yang gegabah.

Ada sekitar lebih dari 400 warga Malaysia melaporkan bahwa mereka dipaksa membayar sejumlah uang dengan total RM 9 juta (Rp 32 miliar).

Bahkan, ada pengakuan yang menyebutkan bahwa sejumlah pengunjung dipaksa membayar suap meskipun hasil tes narkoba mereka negatif.

Tuduhan terhadap polisi Indonesia mencuat setelah sejumlah unggahan viral di Instagram yang menunjukkan kekecewaan para peserta.

Bahkan, mereka yang mengeluh menyerukan aksi untuk memboikot festival tersebut di masa mendatang.

Salah satu poster yang beredar bertuliskan, "DWP 2024 Jom guys repost! 400++ Warga Malaysia Dikelabui Polisi Indonesia #BOIKOTTDWP." (Tribunnews.com, Reynas Abdila; Kompas.com)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved