Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Hashim Pernah Bilang Prabowo Akan Bangun Tanggul Laut se-Pantura

Keberadaan pagar laut di Bekasi mengingatkan publik pada pernyataan Gerindra bahwa Presiden Prabowo akan mencanangkan proyek tanggul laut Pantura

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ign Prayoga
X (Twitter) @BebySoSweet
Pagar laut mirip di perairan Tangerang, Banten ditemukan juga di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Akun media sosial X @BebySoSweet menyebut pagar laut misterius yang terbuat dari bambu tersebut lokasinya ada di Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

"Ini yang nyuruh siapa?," kata nelayan lainnya.

"David. David," ujar pria berbadan tegap tersebut.

"David siapa? itu kan pasti ada pelaksananya," kata nelayan lagi.

"Main bongkar-bongkar saja nih, hancur sudah semua nih," ujar nelayan.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib dalam hal ini kepolisian mengenai keberadaan pagar laut misterius di Bekasi, Jawa Barat tersebut.

Tanggul Laut

Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hasim Djojohadikusumo menyampaikan, presiden terpilih Prabowo Subianto akan mencanangkan proyek raksasa di era pemerintahannya.

Proyek raksasa ini adalah tanggul laut sepanjang pantai utara (pantura). 

Hashim menjelaskan, Prabowo akan menggunakan skema private public partnership untuk merealisasikan proyek tanggul laut raksasa mulai dari Jakarta sampai Surabaya.

"Pemerintah punya saham 20 persen, 80 persen pengembang yang berminat," ujar Hashim di Jakarta, Senin (7/10/2024), dikutip dari Tribunnews.com.

Hashim menyatakan, proyek tersebut merupakan proyek jangka panjang yang 'memakan' waktu pembangunan 20-30 tahun.

Sebab, pembangunan tersebut dirasa perlu direalisasikan, lantaran setiap tahun bagian utara Pulau Jawa mengalami penurunan muka tanah dan banjir yang disebabkan perubahan iklim dengan perilaku berlebih manusia.

Hashim juga mengatakan, bagian utara Jawa merupakan lumbung padi dan pangan nasional yang mencakup 40 persen sawah.

Jika sawah-sawah hilang karena terendam, hal ini bisa mengancam pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Kalau sampai itu terjadi, ya percuma saja kita mau bangun food estate atau apa pun. Ini yang perlu diselamatkan," kata Hashim.

Hashim menyatakan, sudah ada pendekatan dengan beberapa perusahaan dari China. Saat ini peluang properti di China sedang mengalami penurunan.

"Makanya mereka berminat," tutur Hashim. 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved