Pemerintahan Prabowo Gibran

Hasil Survei Dua Lembaga Ini Berbeda Soal 100 Hari Kinerja Kabinet Prabowo-Gibran, Setuju yang Mana?

hasil dua survei mengenai 100 hari kinerja kabinet Prabowo--Gibran dipermukaan tampak bertentangan, namun sesungguhnya saling mengisi.

|
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana rapat Kabinet Merah Putih perdana pemerintahan Prabowo-Gibran di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024) --- Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut 100 hari kinerja Kabinet Prabowo-Gibran secara umum memang menunjukkan kontradiksi. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut 100 hari kinerja Kabinet Prabowo-Gibran secara umum memang menunjukkan kontradiksi.

Setidaknya hal mengenai 100 hari kinerja Kabinet Prabowo--Gibran itu mengacu pada hasil survei Litbang Kompas dan Center of Economic and Law Studies (Celios).

Survei Litbang Kompas menemukan mayoritas (80,9 persen) responden mengaku puas terhadap 100 hari kinerja kabinet Prabowo-Gibran. Sementara hasil survei Celios justru menunjukkan sebaliknya, tidak puas.

“Jadi, perbedaan dua hasil survei itu wajar, karena memang berbeda metode dan sampel yang diteliti. Karena itu, dua survei itu pada dasarnya saling mengisi,” ucap Jamil dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

Artinya, kepuasan masyarakat terhadap kinerja kabinet Prabowo-Gibran memang ada. Penilaian itu cenderung tertuju pada program-program populis yang memang banyak dirilis pada 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sementara survei Celios lebih komprehensif dengan membedah program keseluruhan kementerian pada 100 hari pertama. Karena itu, wajar kalau ditemukan ketidakpuasan responden terhadap kinerja kabinet Prabowo-GIbran.

Baca juga: 80,9 Persen Publik Puas Kinerja Pemerintah Prabowo-Gibran, Raja Juli: Jadi Motivasi Jajaran Kabinet

Jamil mengatakan, hasil dua survei mengenai 100 hari kinerja kabinet Prabowo--Gibran dipermukaan tampak bertentangan, namun sesungguhnya saling mengisi.

Untuk program populis, masyarakat memang puas karena program ini memang dapat segera diwujudkan.

Hal itu segera dapat dirasakan masyarakat dan berpengaruh terhadap penilaian baik terhadap kinerja Prabowo-Gibran.

Namun untuk program non populis, tentu pencapaiannya perlu proses waktu dan sulit dicapai 100 hari kerja. Karena itu, peluang mendapat penilaian buruk sangat terbuka.

Hal itu kiranya juga terjadi di bidang pendidikan dan pertahanan. 

“Di bidang pendidikan, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, kinerja menterinya mendapat penilaian terbaik. Hal itu terjadi karena salah satu Program 100 hari Prabowo-Gibran berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan guru. Program ini mendapat penilaian baik oleh masyarakat, khususnya para guru baik guru negeri maupun guru swasta,” jelas dia.

Menteri kontroversial

Namun demikian, penilaian masyarakat berbeda terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Menteri satu ini dinilai negatif setelah di demo pegawainya. 

Hanya saja, penilaian negatif terhadap Satryo bukan terkait kinerjanya sebagai menteri. Penilaian itu terkait adab seorang menteri terhadap pegawainya.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved