Kasus Pembunuhan

Pelaku Pembunuhan Bocah 12 Tahun di Cilincing Dihakimi Warga, Ngaku Dendam ke Orang Tua Korban

Pelaku pembunuhan bocah 12 tahun di Cilincing dihakimi warga. Ia ngaku dendam pada orangtua korban.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Mohamad Yusuf
Istimewa
PEMBUNUHAN CILINCING – Pelaku pembunuhan bocah 12 tahun di Cilincing babak belur dihakimi warga di Kampung Sepatan, Jakarta Utara, Selasa (14/10/2025). Warga geram mendengar alasan pelaku. 

TRIBUNBEKASI.COM, CILINCING – Suasana di Kampung Sepatan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (14/10/2025) sore dipenuhi kerumunan warga berkerumun.

Di jalan sempit tersebut, sebagian berteriak penuh amarah, sementara seorang remaja laki-laki duduk ketakutan di bangku plastik.

Remaja itu R, 16 tahun, pelaku pembunuhan terhadap bocah VI (12). Wajahnya lebam, bajunya kusut, dan kedua tangannya menutupi kepala dari pukulan warga.

Video detik-detik penghakiman massa terhadap pelaku ini tersebar luas di media sosial dan memicu gelombang kemarahan.

Baca juga: Video Injak Al-Quran Viral, Vita ASN Bengkulu Diperiksa 3 Jam dan Minta Maaf

Baca juga: Jokowi Akui Siap All Out Bantu PSI, Ungkap Alasan akan Kerja Keras untuk Partai Sang Anak

Baca juga: Puput Hamil Anak Ketiga, Ahok Pamer Momen Foto Keluarga Serba Putih

“Orangtuanya susah payah cari duit, lu enggak ada otak?” bentak seorang warga sambil melayangkan pukulan.

R hanya bisa menangis. Ia berulang kali meminta maaf, namun amarah warga tak terbendung.

“Ya pak maaf, ya pak maaf,” ucapnya lirih sambil menunduk.

Seorang perempuan sempat mencoba melerai. Namun, melihat kerumunan semakin geram, ia akhirnya mundur perlahan.

“Bapaknya pemulung, emaknya sakit-sakitan. Lu bisa-bisanya begitu ya,” teriak warga lainnya.

Ketegangan makin memuncak ketika pelaku mengaku motifnya. Ia menyebut dendam terhadap orangtua korban menjadi alasan perbuatannya.

“Enggak om, saya cuma kesal sama orangtuanya saja om,” jawab R pelan, sambil menutup wajahnya karena takut dipukul lagi.

Warga semakin geram. Beberapa bahkan melontarkan ancaman.

“Sampai gue tahu pelakunya elu, gue injek batang leher lu,” kata seorang pria dengan nada tinggi.

Pelaku sempat mencoba kabur setelah ditendang, tapi dihalangi warga. Ia akhirnya disuruh kembali duduk dan dikepung massa yang masih tak percaya remaja itu tega menghabisi bocah 12 tahun.

“Emak lu jauh-jauh merantau, anaknya malah gini. Lu kerasukan setan apa si Fai,” maki seorang warga lainnya.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved