Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Pemerintah akan Bangun Tanggul Laut 700 Km dari Banten sampai Jatim

Hashim Djojohadikusumo, tegaskan pemerintah bertekad membangun tanggul laut 700 kilometer dari Banten sampai Jawa Timur.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNNEWS
TANGGUL LAUT 700 KM -- Hashim Djojohadikusumo saat berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, beberapa waktu lalu. Hashim Djojohadikusumo yang kini menjabat Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan pemerintah akan membangunan tanggul laut 700 km dari Banten sampai Jatim. Hal ini diungkap Hashim dalam acara ESG Sustainable Forum 2025, di Jakarta, Jumat (31/1/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Pemerintah bertekad membangun tanggul laut 700 kilometer dari Banten sampai Jawa Timur.

Rencana pembangunan tanggul laut 700 km ini diungkap Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dalam acara bertajuk ESG Sustainable Forum 2025, di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

"Pemerintah Prabowo sudah memutuskan untuk melaksanakan beberapa program, termasuk pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 700 km dari Banten sampai Jawa Timur," ucap Hashim dikutip dari Kompas.com.

Hashim memperkirakan proyek pembangunan tanggul laut raksasa tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, yakni 10–20 tahun. 

Program tersebut, kata Hashim, bertujuan untuk melindungi sawah-sawah yang terletak di sisi pantai utara Pulau Jawa.

Ia menyoroti kekhawatiran masyarakat ihwal peristiwa pagar laut, di mana para nelayan merasa terancam dengan kenaikan permukaan laut. "Ini semua disebabkan oleh masalah perubahan iklim," ucapnya.

Hashim memaparkan, tanggul laut raksasa tersebut sudah mulai dirancang sejak 1994 di era pemerintahan Presiden Ke-2 Soeharto alias masa Orde Baru (Orba).

Kala itu pemerintah sudah melihat ancaman berupa kenaikan permukaan laut. Akan tetapi, belum tereksekusi hingga saat ini.

Menurut dia, tidak ada gunanya membuat food estate di Kalimantan atau Papua, apabila jutaan lahan sawah terbenam karena ditutup oleh air laut yang naik.

Oleh karena itu, Hashim mengajak masyarakat untuk turut mendukung pembangunan tanggul raksasa tersebut.

"It’s never too late (tidak pernah terlambat) bagi kita untuk bertekad melindungi jutaan hektare lahan sawah yang paling produktif dan paling subur. Itu terletak di pantai utara Pulau Jawa,” ucap Hashim.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya untuk mengkaji pembangunan tanggul laut raksasa yang membentang dari Jakarta sampai Cirebon sebagai Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan arahan tersebut berdasarkan hasil rapat internal yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto tentang pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan penyelesaian PSN tahun 2024–2025.

Airlangga menjelaskan, nantinya pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta–Cirebon tersebut akan terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sudah dibangun.

Dalam pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta–Cirebon, Presiden memberi arahan untuk disiapkan dengan pembiayaan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Tanggul laut raksasa ini, kata Airlangga, masuk dalam daftar PSN Tahun 2025 sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi dan pangan. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved