Bocah 8 Tahun yang Diterkam Buaya Ditemukan Dekat Jembatan Emas Pangkalpinang, Keluarga Histeris

Seorang bocah perempuan usia 8 tahun dilaporkan hilang usai diterkam buaya di muara Sungai Pangkalbalam, Pangkalpinang, Minggu (2/2/2025).

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Bangkapos.com/Adi Saputra
PEMAKAMAN JENAZAH THINA - Suasana di pemakaman korban diterkam buaya, orang tua dan kerabat korban mengantar korban ke peristirahatan terakhir di TPU Kelurahan Ampui, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (4/2/2025) 

TRIBUNBEKASI.COM, PANGKALPINANG -- Seorang bocah perempuan berusia 8 tahun, Thina  Ramadhani dilaporkan diterkam buaya di muara Sungai Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Minggu (2/2/2025).

Tubuh Thina akhirnya ditemukan oleh tim SAR pada Selasa, lewat tengah malam.

Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Thina Ramadhani (8) tiba di rumah duka di Pangkalarang, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Selasa (4/2/2025) dini hari.

Bahkan Herni, ibu koban tampak histeris. Ia langung menyambut kedatangan jenazah Thina di depan rumahnya yang dibawa oleh tim SAR Gabungan. 

Tak henti-hentinya Herni meratapi jazad anak bungsunya itu yang terbungkus kantong jenazah.

“Alhamdulillah akhirnya anak perempuanku ditemukan. Ya Allah anak mama soleha dan mama baru selesai salat tahajud,” ucap Herni sembari menangis mengiringi kedatangan jenazah anaknya.

Sebelumnya Thina dilaporkan hilang usai diterkam buaya di muara Sungai Pangkalbalam, Minggu (2/2/2025).

Thina akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, Tubuhnya mengapung di dekat Jembatan Emas, Selasa (4/2/2025) pukul 00.45 WIB.

Penemuan Thina bermula ketika seorang nelayan pencari kepiting yang sedang melintas melihat tubuh bocah malang itu mengambang. Nelayan ini lalu melapor ke petugas Basarnas dan Ditpolairud.

Tim SAR Gabungan yang sedang berjaga di sekitar area langsung bergerak menuju lokasi jenazah ditemukan.

Saat ditemukan, meski kondisi tubuhnya masih utuh, terlihat luka gigitan di kaki kiri yang diduga merupakan bekas serangan buaya.

Jenazah koban kemudian dievakuasi ke dermaga an selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Pangkalarang. Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam.

Teman Sekelas

Jenazah Thina dimakamkan di Pemakaman Ampui, Kota Pangkalpinang, Selasa pagi.

Pemakaman itu bersebelahan dengan sekolah tempat Thina belajar yakni SDN 47 Pangkalpinang.

“Kita langsung makamkan tadi pukul 08.30 WIB, karena tidak ada yang ditunggu dan kasihan anak saya, makanya langsung dimakamkan,” ungkap Deo ayahanda Thina kepada Bangkapos.com.

Deo mengaku sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih banyak atas kerja keras semua pihak yang telah berusaha dan berupaya melakukan pencarian terhadap anaknya.

“Alhamdulillah, yang penting anak saya ketemu. Sejak awal kita sudah berusaha dan berupaya agar anak saya ditemukan, berkat bantuan semua pihak akhirnya dini hari tadi anak kami ditemukan,” ucapnya.

“Saya selaku ayah dari korban mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya yang telah bekerja keras sampai anak kami ditemukan,” sambung Deo.

Kesedihan bukan hanya dirasakan oleh keluarga Thin saja, rasa kehilangan dan kesedihan dirasakan oleh teman satu kelas dan wali kelas tempat korban sekolah kurang lebih satu tahun ini.

Mendapatkan kabar jasad Thina ditemukan hingga dikuburkan, teman-teman satu kelas dan wali kelas Thina pun mengantarkan jenazah ke pemakaman.

“Ini barusan pulang dari pemakaman Thina Ramadani, tadi dapat kabar kalau sudah ditemukan dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga,” ungkap Juriyati selaku wali kelas Thina Ramadani, Selasa (4/2).

Guru yang akrab disapa Juju ini dan teman-teman Thina pun mengaku, merasa kehilangan sekali atas meninggalnya korban akibat diterkan buaya di sungai muara Pangkalbalam, Minggu (2/2) lalu dan baru ditemukan tiga hari pascakejadian.

“Kami sangat kehilangan sekali, apalagi dia (Thina) orangnya ramah, baik dan sering bebagi makanan baik sama saya maupun ke teman-teman satu kelas dia,” ucapnya.

“Makanya tadi kita ikut memakamkan Thina, tadi ada tiga orang teman satu kelas dia mengirimkan surat dan ditanam di makam Thina tapi saya tidak tahu isinya apa,” lanjut Juju.

Bahkan, disebutkan Juriyati bukan hanya surat saja yang diberikan teman-teman sekelas Thina, tapi ada juga yang memberikan bunga karena rasa kehilangan dan kepergian Thina sangat mendalam dirasakan.

“Betul tadi anak-anak termasuk orang tua mereka datang ke makam Thina, kami merasa kehilangan dan tadi juga ada teman Thina selain kirim surat, ada juga kasih bunga hingga doa agar dia tenang di sana,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di  BangkaPos.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved