Berita Karawang

Warga Telukjambe Barat Ancam Tutup Akses Jalan Menuju Stasiun Whoosh Karawang, Kenapa?

Jalan Raya Pangkalan itu juga merupakan akses jalan menuju Stasiun Whoosh atau Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
JALAN RUSAK: Jalan Raya Pangkalan, Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang kondisinya rusak dan longsor pada Selasa (11/2/2025). Akibat kerusakan jalan itu, banyak kendaraan terperosok hingga terguling. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Warga mengancam akan menutup akses Jalan Raya Pangkalan, Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang.

Jalan Raya Pangkalan itu juga merupakan akses jalan menuju Stasiun Whoosh atau Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Mantan anggota DPRD Karawang, Indriyani menegaskan hasil diskusi dan rapat bersama elemen masyarakat setempat, mereka berencana menutup akses jalan milik Provinsi Jawa Barat tersebut.

Alasannya, pemerintah tak kunjung memperbaiki jalan rusak tersebut. 

Padahal kondisi jalan tersebut sangat parah, sehingga membahayakan bagi pengendara yang melintasi jalan tersebut.

Terlebih, sudah banyak kendaraan terjatuh hingga terguling akibat jalan rusak tersebut.

Indriyani pun mengaku prihatin atas kondisi jalan rusak selepas Jembatan Nyangkokot Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat tersebut.

Baca juga: Tega Lempar Anak Balita ke Genangan Banjir, Seorang Ayah di Bekasi Ditetapkan Jadi Tersangka

Baca juga: Jalan di Kalimalang Bekasi Ambles Hingga Tiga Meter, Bahayakan Pengguna Jalan

Kondisi jalan tersebut sangat mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan bagi masyarakat atau pengguna kendaraan yang melintas.

"Sudah banyak kejadian terjatuh motor, truk juga beberapa kali terguling. Apa harus nunggu ada korban jiwa dahulu?," tegas Indriyani kepada TribunBekasi.com (Warta Kota Netwrok) pada Selasa (11/2/2025).

Ia mengaku miris setiap pagi hari melihat macet sering terjadi dan anak-anak sekolah maupun karyawan juga harus melewati jalan ini yang mengancam keselamatan.

Keluhan itu sering disampaikan tapi tak kunjung ada perbaikan selama hampir satu tahun ini.

"Nah ini harus disikapi, karena kalau kami tidak bisa ambil sikap arogansi dengan menutup jalan atau seperti apa. Karena harapan kami segera ada perbaikan," katanya.

Indriyani menambahkan, sebetulnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah memperbaikinya. Akan tetapi hanya sekedar perbaikan dibawah pinggir jembatan dengan menambahkan batu kali.

Baca juga: Nenek Bimih yang Tewas Terikat Kain di Bekasi, Sempat Kemalingan Tahun 2024 Hingga Rugi Rp 30 Juta

Baca juga: Rekor Baru Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Selasa Ini Meroket Rp 25.000 Per Gram, Jadi Berapa?

Dia juga sempat berkomunikasi dengan pekerja dari Dinas PUPR Provinsi Jabar ketika ada dilokasi. Menurut informasinya perbaikan masuk dianggaran tahun 2025 ini.

"Kami tunggu kepastian, tapi jangan berlama-lama. Ini sudah sangat darurat sekali kondisinya, kenapa tidak pakai Biaya Tak Terduga (BTT) saja," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved