Berita Bekasi

Polisi Periksa Lima Orang Saksi Telusuri Identitas Kawanan Perampok yang Bunuh Nenek Bimih di Bekasi

Informasi yang dihimpun pihak kepolisian Polrestro Bekasi, nenek Bimih ternyata sudah pernah menjadi korban pencurian.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
LOKASI PEMBUNUHAN NENEK BIMIH --- Rumah sekaligus toko kelontong di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi ini adalah lokasi kejadian ditemukannya jasad Nenek Bimih pada Senin (10/2/2025) dini hari. Sekira pukul 17.25 WIB, kondisi pintu kediaman rumah itu nampak digaris polisi. 

TRIBUNBEKASI.COM, CABANGBUNGIN --- Penyelidikan kematian nenek Bimih (72) yang diduga menjadi korban perampokan di rumahnya yang juga dijadikan toko kelontong di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, masih berlanjut.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait tewasnya nenek Bimih yang jasadnya ditemukan dalam keadaan terikat kain.

“Terkini ada lima saksi yang sudah diperiksa,” kata Kompol Onkoseno saat dikonfirmasi awak media mengenai penyelidikan kematian nenek Bimih, Rabu (12/2/2025).

Kompol Onkoseno menjelaskan lima orang saksi yang dimintai keterangan adalah warga sekitar dan keluarga korban.

Informasi yang dihimpun pihak kepolisian Polrestro Bekasi, nenek Bimih ternyata sudah pernah menjadi korban pencurian.

Baca juga: CCTV di Lokasi Pembunuhan Nenek Bimih di Cabangungin Bekasi Dirusak, Polisi Kehilangan Jejak Pelaku

Sunari (40), warga sekitar, mengatakan, di tahun 2024 lalu, rumah nenek Bimih pernah kemalingan.

“Yang saya tahu udah dua kali ini, pertama bulan puasa 2024 lalu, duit nenek Bimih hilang, infonya sih Rp 30 juta,” kata Sunari saat diwawancara awak media, Selasa (11/2/2025).

Namun kata Sunari, kejadian pencurian tahun 2024 di rumah nenek Bimih berbeda dari kejadian yang kemarin terjadi.

Sebab saat kejadian tahun 2024, nenek Bimih saat itu tengah tertidur dan ketika bangun pagi hari baru mengetahui uangnya raib.

“Kalau sekarang kejadian tidak tahu kerugian uangnya berapa, kalau tahun 2024 itu waktu bangun tidur buka kotak tabungan udah tidak ada, kalau yang dulu tidak ada kekerasan juga,” ucap Sunari lagi.

Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni mengatakan dalam penyelidikan kasus tewasnya nenek Bimih, polisi mendapati kamera CCTV dirusak oleh para terduga pelaku.

“Saya sampaikan ada kamera CCTV tapi tidak fungsi lagi, pas di lokasi kejadian, CCTV tersebut dirusak oleh pelaku,” kata Basuni saat dikonfirmasi, Selasa (11/2/2025).

Pihak kepolisian hingga kini terus melakukan penyelidikan mencari sejumlah bukti pendukung lainnya untuk mengungkap kematian nenek Bimih.

Seperti diberitakan, tewasnya nenek Bimih yang diduga menjadi korban perampokan dikuatkan dengan sejumlah bukti.

Dugaan itu muncul setelah polisi menemukan sejumlah barang milik nenek Bimih yang hilang usai kejadian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved