Feni Ere, Sales Mobil di Palopo yang Hilang Setahun Lalu Ditemukan Tinggal Tulang Belulang

Warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan, digegerkan penemuan rangka manusia yang diyakini sebagai Feni Ere yang hilang setahun lalu.

|
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
IG Feni l Tribun-Timur.com
TINGGAL KERANGKA -- Sosok Feni Ere (28), wanita muda yang berprofesi sebagai sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan, yang dilaporkan hilang sejak Januari 2024. Warga Palopo menemukan kerangka manusia pada Februari 2025 dan pihak keluarga Feni Ere yakin kerangka itu adalah Feni Ere. 

TRIBUNBEKASI.COM, PALOPO - Warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan, digegerkan penemuan rangka manusia.

Setelah ditelusuri, rangka tersebut diduga kuat milik Feni Ere (28), wanita muda yang berprofesi sebagai sales mobil yang dilaporkan hilang sejak Januari 2024. 

Penemuan Feni Ere yang tinggal tulang ini menimbulkan tanda tanya besar. Apa yang terjadi terhadap Feni Ere.

Setahun lalu, pihak keluarga kebingungan ketika mereka tidak tidak bisa berkomunikasi dengan Feni Ere.

Mengutip TribunToraja, Feni Ere tinggal sendiri di rumahnya di Palopo, sementara orang tuanya menetap di Kabupaten Luwu Utara. 

Kecurigaan muncul saat sang ayah, Parman, mendatangi rumah Feni dan menemukan pintunya dalam keadaan terkunci. 

Setelah mendobrak pintu, ia tidak menemukan putrinya. Akan tetapi Parman menemukan bercak darah di kamar, yang semakin memperkuat dugaan adanya peristiwa tragis.

“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah,” kata Parman kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).

“Banyak darah di kamarnya,” ujarnya.

Parman berusaha menemukan Feni. Dia sudah menempuh berbagai cara untuk menemukan putrinya, termasuk melapor ke polisi serta mencari ke wilayah Luwu Timur dan Toraja. 

Upaya pencarian terus dilakukan.

Hingga akhirnya pada Februari 2025, warga menemukan kerangka manusia di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo

Polisi yang melakukan investigasi awal mengalami kesulitan mengidentifikasi korban. 

Oleh karena itu, pemeriksaan autopsi dan tes DNA pun dilakukan dengan mencocokkan sampel dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayeed Ahmad Aidid, menyatakan bahwa meskipun hasil pemeriksaan DNA belum keluar, pihak kepolisian mengizinkan keluarga untuk membawa kerangka tersebut karena adanya kecocokan antara ciri fisik korban dan temuan kerangka. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved